Untuk mencapai ukuran tersebut, ikan membutuhkan waktu yang sangat lama, belasan hingga puluhan tahun.
Ini karena ikan dewa dikenal memiliki pertumbuhan yang lambat.
Dikutip dari sumber lain, Ikan Dewa atau Ikan Sema menurut cerita merupakan jelmaan Prajurit Prabu Siliwangi.
BACA JUGA:Patok Tanda Jalan Tol Banyak Hilang, Lurah dan Dinas PUPR Lubuklinggau Lakukan Pertemuan
Mereka para mancing mania mungkin sudah tahu kenapa Ikan Semah disebut sebagai jelmaan Prajurit Siliwangi.
Sesuai nama jelmaannya, Prajurit Prabu Siliwangi merupakan pasukan perang yang memiliki strategi dan kelincahan perang yang mumpuni pada zamannya.
Hal ini membuat Prajurit Prabu Siliwangi sulit dikalahkan apalagi tertangkap oleh musuh.
Demikian pula halnya Ikan Semah, para mancing mania harus mempunya kesabaran dalam menaklukkan Ikan dengan banyak nama tersebut.
BACA JUGA:Tol Muara Enim-Lubuklinggau-Bengkulu Selesai, Waktu Tempuh Makin Cepat, Bagimana Nasib Muba?
Ada juga yang menyebut, Ikan Dewa atau Ikan Semah dianggap keramat karena tidak bisa ditangkap sembarangan dan harus melalui ritual khusus.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut, di alam aslinya, Ikan Dewa bisa hidup dan tumbuh dengan panjang lebih dari satu meter serta bobot mencapai 30 kilogram.
Ikan Semah atau Ikan Dewa sudah cukup langka di alam aslinya.
Ikan Semah belum banyak dibudidayakan sehingga harganya relatif lebih mahal daripada ikan-ikan jenis lain.
BACA JUGA:Pembebasan Lahan Jalan Tol Terkendala, ini Solusi DPRD Lubuklinggau
Ikan Semah menjadi mahal karena di Jawa Barat Ikan jenis ini dianggap keramat.
Masyarakat Jawa Barat memiliki kepercayaan bahwa Ikan Dewa atau Ikan Semah merupakan jelmaan prajurit Prabu Siliwangi yang membangkang dan tidak setia.