Cerita Rakyat Musi Rawas, Kapan Bidadari Khayangan Turun Mandi ke Bumi? Catat Ini Waktunya

Sabtu 22-07-2023,21:47 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

Ia pun sangat marah besar pada Dehe Enam yang Ia tahu pasti Dehe Enam sudah berbuat jahat pada Permaisurinya Dewi Bungsu dan Putranya Budak Bosok, Raja akan membuat perhitungan. 

Seperti biasanya, pagi yang cerah itu Sang Raja dan segenap perangkat kerajaan mengadakan pertemuan mengenai nasip kerajaan dimasa yang akan datang. 

Raja sangat menghawatirkan tentang penerus atau pewaris kerajaan, karena Sang Raja tidak memiliki putra. 

BACA JUGA:Depati Bodo Negeri Ulak Lebar di Lembah Bukit Sulap, Pernah Menjadi Hulubalang Kesultanan Palembang Darussalam

Untuk itulah Sang Raja akan mencari permaisuri yang baru untuk beroleh keturunan. 

Berita ini langsung terdengar oleh Dehe Enam, mereka semua merasa sangat bersaing untuk meluluhkan perasaan Sang Raja. 

Pada pertemuan itu Sang Raja memerintahkan agar Dehe Enam untuk menghadapnya di balai istana dengan dadanan yang terbaik.

Karena salah satu dari mereka akan dijadikan permaisuri Raja. Semua berjalan sesuai rencana, dengan seanggun-anggunnya dan penuh senyum daya pikat Dehe Enam memasuki Balai Istana yang hanya disaksikan raja Seorang.

BACA JUGA:Selain Bukit Sulap, Lubuklinggau Punya Bendung Watervang, Diambil dari Bahasa Belanda, Ini Sejarahnya 

Raja memberikan syarat kepada Dehe Enam. "Dehe Enam dengarkan. Aku akan menjadikan satu diantara kalian menjadi permaisuriku.

Apakah kalian bersedia? Dehe Enam sangat antusia menjawab, ” Yah, Raja kami sangat bersedia”. 

Raja pun melanjutkan ucapannya, "Apakah kalian bisa berbicara jujur? Dan kalau kalian tidak jujur maka malapetaka yang akan menimpah kalian? 

Dehe Enam sejenak terdiam, “Kami.... bisa jujur Tuanku Raja”. Sang Raja manggut-manggut sambil mengintari Dehe Enam dengan senyuman sinis yang penuh kedendaman.

BACA JUGA:Bujang Kurap Dikenang di Lubuklinggau, Punya Ilmu Merubah Rupa, Kurapnya Bsa Jadi Senjata

Baiklah kalian berbaris, aku akan memilih satu dari kalian dengan cara menebaskan pedangku ini di antara kalian. Siapa yang tidak terkena pedangku ini maka dialah permaisuriku.

Dehe Enam sudah kehilangan rasa logikanya, yang ada rasa inginnya menjadi permaisuri begitu mnggebuh hingga tidak bisa lagi menilai suatu cara yang bisa mencelakai diri mereka semua. 

Kategori :