MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – Perjuangan Bujang Bekorong untuk mendapatkan istri Dewi Bungsu yang merupakan bidadari dari khayangan cukup berat.
Bujang Bekorong harus melewati sungai dan hutan siang dan malam untuk mecapai suatu tempat.
Bahkan Bujang Bekorong harus tidur di atas pohon tengah hutan untuk menghindari hewan buas.
Nah untuk menemukan tempat purtri khayangan mandi, Bujang Bekorong harus membawa Ayam Beruge Putih sesuai pesan neneknya.
Ayam Beruge Putih itu selalu menemani Bujang Bekorong melakukan perjalanan siang dan malam.
Sesuai pesan Neneknya, Bujang Bekorong harus menghentikan perjalanannya ketika Ayam Beruge Putih itu berkokok. Sebab disitulah tempat telaga Putri Khayangan mandi. Benarkah?
Kisah Bujang Bekorong merupakan cerita rakyat Desa Muara Kati Kecamatan TPK Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan.
Dikutip dari buku Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas, awal mulanya, Bujang Bekorong tinggal di pondok sederhana bersama Neneknya.
BACA JUGA:Mahesa Putra Pradana dan Cindy Putri Amalia Bujang Dehe Musi Rawas 2023
Kesehariannya, Bujang Bekorong disibukan dengan membuka lahan dan bertani. Bujang Bekorong hari-harinya hanya dihabiskan di dalam pondok.
Sesekali turun dari pondok menyempatkan membantu Neneknya dan mandi ke sungai, atau buang hajat.
Pada suatu hari diriwayatkan Bujang Bekorong mengahadap Neneknya untuk mohon izin dan restu akan berjalan.
Bujang Bekorong ingin sekali berkeluarga, namun la kurang ada keberanian untuk menemukan calon pendampingnya.
BACA JUGA:Pemilik Lahan di Desa ini Bakal Jadi Orang Kaya Baru, Karena Dilintasi Jalan Tol Musi Rawas