Berarti Bujang Bekorong tidak perlu berlama-lama berada di Maligai tersebut.Bujang Bekorong mempersiapkan segala keperluannya untuk berjaga-jaga dimalam yang akan tiba.
Bujang Bekorong dengan penuh semangat mulai berjaga diantara semak-semak yang dirasanya aman dari segala gangguan mahkluk hutan.
Air telaga tampak membiru ketika sinar rembulan mulai perlahan pasti mendominasi situasi.Perlahan pelanggi dengan warnanya yang khas membentuk konfigurasi yang estetika.
Bujang Bekorong sangat yakin sebentar lagi para bidadari akan turun ke Mahligai. Sekelebat beberapa bayangan mulai tampak dari kejauhan langit.
Lama-kelamaan semakin jelas dan jelas meluncur ke pinggiran telaga dan tanpa berlama-lama bidadari melepaskan pakaian terbangnya dan menceburkan dirinya ke telaga.
Bujang Bekorong takjub luar biasa melihat apa yang dialaminya. Beberapa kali ia mencubiti tanganya untuk memastikan apakah yang dihadapannya nyata atau hanya sebuah khayalan.
BACA JUGA:Kesaktian Putri Silampari Musi Rawas, 1 Butir Padi untuk Makan Sekeluarga
Ternyata benar, ini bukan mimpi yang dihadapannya adalah tujuh bidadari turun mandi yang kecantikannya sangat luar biasa.
Dengan tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan Bujang Bekorong mulai mengendap-endap untuk mengambil salah satu pakaian terbang Bidadari.
Bujang Bekorong menciumi pakaian Terbang Bidadari tersebut dengan penuh kasih sambil berucap di hati.
"Terima kasih,Nek. Semua menjadi kenyataan" demikian ucapan Bujang Bekorong. Dari kejauhan Bujang Bekorong tidak sekejap pun mengalihkan pandangannya.
BACA JUGA:Asal Mula Marga Proatin Lima Muara Beliti Musi Rawas, Gabungan 5 Dusun, Berikut Ulasannya
Dengan suasana hati yang sangat senang. Ia menikmati pemandangan yang terindah yang belum pernah dilihatnya secara gratis.
Malam terus beranjak, rasanya para Bidadari sudah waktunya untuk kembali ke khayangan.Satu-per satu Bidadari mengenakan pakaian terbangnya.
Namun ada satu bidadari, yaitu Dewi Bungsu alias bidadari paling kecil hanya mondar-mandir kebingungan mencari pakaian terbangnya.