Cerita Rakyat Musi Rawas, Kisah Penerus Kerajaan Lubuk Penjage, Dipandang Sebelah Mata, Bukan Orang Biasa

Rabu 19-07-2023,03:10 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

Tetapi ini merupakan siasaat sang raja untuk menyingkirkan Kenayan dengan cara dibunuh di perjalanan.

Tak terasa semua rintangan dapat di hadapi oleh Kenayan dan istrinya.

BACA JUGA:3 Tol Terowongan di Indonesia, 2 di Sumatera, Salah Satunya Bengkulu - Lubuklinggau, Pemandangannya Asyik

Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun namun Kenanyan tetap tidak dapat dibinasakan atau dikalahkan.

Belasan tahun Kenayan dan putri Sri Dewi Ningsih merantau, menimbulkan rasa takut pada putra-putra raja apabila kerajaan jatuh ketangan Kenayan.

Oleh karena itu maka seluruh harta warisan raja agar dibagi habis kepada semua putranya.

Raja dipaksa untuk segera membagi habis hartanya, tak satupun harta yang berharga tersisah kecuali getuk (Kentongan) dan satu buah keromong yang tidak ada harganya.

BACA JUGA:2024 Tol Dibangun, Lubuklinggau ke Palembang Makin Singkat, ke Bengkulu Tol Lewati Terowongan

Sehingga tak satupun yang mau mengambilnya. Tanpa diduga setelah raja selesai membagikan warisan Kenayan dan Putri Sri Dewi Ningsih datang, tapi tak satupun warisan yang diberikan mereka berdua.

Putri Sri Dewi Ningsih menghadap dan bertanya pada ayahandanya ampunkan hamba ayahanda apakah hamba tidak mendapatkan bagian dari warisan.

Ayahandanya dan saudara laki-lakinya menjawab bahwa putri Sri Dewi Ningsih tidak mendapat warisan.

Tetapi kalau memang kamu masih menuntut juga masih ada yang tertinggal yaitu getuk (Kentongan ) dan kromong. 

BACA JUGA:Ini Jadwal Pembangunan Tol Lubuklinggau, yang Hubungkan Palembang dengan Bengkulu

Mendengar jawaban dari ayahanda dan saudara laki-lakinya, Putri Sri Dewi Ningsih menjadi kesal dan marah diambilnya getuk dan kromong tersebut.

Dalam keadaan marah dilemparkannya getuk tersebut ke air Sungai Kelingi dan langsung berubah menjadi buaya kuning yang merupakan penunggu lubuk.

Sedangkan kromong dilemparkan kebelakang negeri (Kerajaan ) dan langsung berubah menjadi siamang yang sangat banyak.

Kategori :