Setelah meninggal, Bujang Jawe dimakamkan di dusun yang sekarang dikenal dengan nama Desa Lakitan.
Makam Bujang Jawe oleh warga sekitar disebut Keramat Bujang Jawe.
Semakin hari penduduk dusun semakin bertambah. Melihat banyaknya penduduk yang datang dan menetap, maka para penduduk mendirikan Dusun dusun atau desa lainnya.
Di sepanjang aliran Sungai Serut tersebut terdapat delapan dusun dari Lubuk Pandan sampai dengan Muara Megang.
BACA JUGA:Keramat Moneng Lebeh, Legenda Dusun Terawas Musi Rawas, Seberangi Sungai Cukup Pakai Sejadah
Konon orang menyebutnya Lembak Lapan yang terdiri dari delapan dusun atau disebut juga Marga Sikap Dalam Musi.
Karena di daerah Lembak Lapan ini sangat subur dan berada di aliran Sungai Serut, maka penduduk dusun selain berkebun dan bercocok tanam mereka juga menangkap ikan.
Sebab di Sungai Serut dulunya dikenal masyarakat banyak sekali ikan.
Selain untuk dimakan sendiri, ikan tangkapannya diawetkan dengan cara diasap (salai) dan dijual dengan penduduk lainnya.
BACA JUGA:Sejarah Dusun Terawas Musi Rawas, Dikelilingi 6 Keramat, Mitos Ada Ikan Seluang Kebal
Mendengar Dusun Lembak Lapan sangat subur dan hasil perkebunannya berlimpah, hal ini mengundang rasa penasaran Suku Pasemah.
Untuk datang ke Dusun Lembak Lapan, awalnya mereka hanya ingin melihat dan memastikan kebenaran berita yang disampaikan dari mulut kemulut.
Setelah melihat langsung, mereka kagum dan berniat untuk menguasai (menduduki ) dusun tersebut.
Sehingga terjadi perseteruan antara penduduk Dusun Lembak Lapan dengan Suku Pasemah.
BACA JUGA:Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu
Penduduk Dusun Lembak Lapan sangat marah dan menyatakan siap untuk berperang demi mempertahankan dusun mereka.