Sampai di rumah, ibu Bujang Penulup menyambut kedatangannya dengan gembira.
Karena akan mendapatkan seorang menantu yang cantik dan sopan santun.
Kejadian ini menjadi perbincangan masyarakat di Desa Muara Megang.
Seringgu Pisat ternyata dapat mengobati penyakit Koreng (Puru) diderita Bujang Penulup yang sekarang akan menjadi suaminya.
Dengan kesaktian yang dimilikinya, Bidadari Seringgu Pisat dapat membuat Bujang Penulup berubah menjadi pemuda sangat tampan dan gagah.
Tak lama kemudian terjadilah pernikahan antara Bujang Penulup dan Bidadari Seringgu Pisat.
Sejak itulah kehidupan mereka berubah sama sekali.
Dahulu mereka miskin dan sengsara sedangkan sekarang mereka hidup dalam berkecukupan.
Hal ini disebabkan karena Seringgu Pisat mempunyai kelebihan atau mukjizat dapat menanak nasi cukup dengan padi satu urai (satu tangkai).
BACA JUGA:Lubuklinggau dari Carita Rakyat, Lubuk Tempat Persembunyian Dayang Torek Dianggap Keramat
Hidup berbahagia Bujang Penulup dan istrinya Seringgu Pisat berlangusung hingga mereka dikaruniai seorang anak laki-laki.
Konon menurut cerita pada suatu hari istri Bujang Penulup sedang pergi ke sungai untuk mencuci pakaian.
Sedangkan Bujang Penulup sendiri membersihkan rumput dekat pondoknya (Rumah).
Tiba-tiba putranya terbangun dari tidur dan menangis minta makan.