Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?

Rabu 12-07-2023,19:57 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

BACA JUGA:42.605 Jemaah Haji Indonesia Sudah Pulang ke Tanah Air

Bahkan menurut cerita, kala itu mahluk halus selalu bergentayangan mengganggu penduduk.

Selanjutnya penduduk Ulak Kebur Tanjung Kemoneng pindah ke utara desa Lubuk Mati di aliran Sungai Kelingi. 

Tapi sayangnya di tempat pemukiman yang baru ini tidak aman pula

.Menurut cerita di tempat yang baru itu mahluk halus menyerupai manusia selalu mengganggu pendatang baru dan bermacam-macam tingkahnya untuk menakuti penduduk. 

BACA JUGA:Tahun Ajaran 2023/2024, Ada 1.560 Sekolah di Sumatera Selatan Terapkan Kurikulum Merdeka, ini Daftarnya

Kemudian mereka pindah lagi kearah Selatan untuk mencari tempat pemukiman baru.

Tidak beberapa lama mereka berjalan kerah Selatan diantara rombongan, ada yang menemukan sebuah benda.

Setelah diperiksa ketua rombongan, ternyata benda yang ditemukan itu adalah tanah liat putih. 

Tanah ini bisa dibuat periuk dan alat-alat rumah tangga lainnya. Setelah diuji coba ternyata memang benar tanah liat putih tersebut bahan untuk dibuat periuk. 

BACA JUGA:Setelah Ridwan Mukti, DPRD Musi Rawas Sepakat Dukung Pembentukan Sumsel Barat

Dari penemuan itu semua rombongan sepakat menetap. Maka desa yang ditempati dinamakan Desa Tanah Periuk sampai dengan sekarang. 

Setelah meraka bermukim kehidupan masyarakat aman, tanah subur dan letaknya strategis pada zaman itu.

Untuk menggantikan Depati Jalak Rogong sebagai pemimpin, diangkatlah seseorang dianggap sakti yakni Jago Pati. 

Jago Pati merupakan seorang dukun sakti dihormati penduduk sampai dia meninggal dunia. 

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Lubuklinggau Dekatkan Badan Usaha dengan Program JKN

Kategori :