Selanjutnya penduduk Ulak Kebur Tanjung Kemoneng pindah ke utara desa Lubuk Mati di aliran Sungai Kelingi.
Tapi sayangnya di tempat pemukiman yang baru ini tidak aman pula
Menurut cerita di tempat yang baru itu mahluk halus menyerupai manusia selalu mengganggu pendatang baru dan bermacam-macam tingkahnya untuk menakuti penduduk.
BACA JUGA:Operasi Patuh Musi 2023 di Muratara Dimulai, 7 Pelanggaran ini Disanksi Berat
Kemudian mereka pindah lagi kearah Selatan untuk mencari tempat pemukiman baru.
Tidak beberapa lama mereka berjalan kerah Selatan diantara rombongan, ada yang menemukan sebuah benda.
Setelah diperiksa ketua rombongan, ternyata benda yang ditemukan itu adalah tanah liat putih.
Tanah ini bisa dibuat periuk dan alat-alat rumah tangga lainnya.Setelah diuji coba ternyata memang benar tanah liat putih tersebut bahan untuk dibuat periuk.
BACA JUGA:Spesialis Curanmor di Megang Sakti Musi Rawas Ditangkap, Mengaku untuk Judi Slot dan Sabu
Dari penemuan itu semua rombongan sepakat menetap. Maka desa yang ditempati dinamakan Desa Tanah Periuk sampai dengan sekarang.
Setelah meraka bermukim kehidupan masyarakat aman, tanah subur dan letaknya strategis pada zaman itu.
Untuk menggantikan Depati Jalak Rogong sebagai pemimpin, diangkatlah seseorang dianggap sakti yakni Jago Pati.
Jago Pati merupakan seorang dukun sakti dihormati penduduk sampai dia meninggal dunia.
BACA JUGA:Operasi Patuh Musi 2023 di Lubuklinggau, Bukan Cuma Tilang Manual, Juga Tilang ETLE
Kuburannya sampai sekarang dianggap penduduk setempat sebagai keramat seperti halnya makam Depati Jalak Rogong dan Depati Elang Ranau.
Menurut mitos, penduduk Desa Tanah Periuk yang asalnya dari Ulak Kebur Tanjung Kemuning , teriakan Bering Kecik sebelum meninggal dianggap penduduk sumpahan orang sakti.