Dia juga mengungkap kasus narkoba dengan barang bukti 81 kilogram sabu serta 100 ribu butir ekstasi.
“Pengalaman saya di Aceh, salah satu sumber narkoba jenis sabu dan ekstasi kebanyakan dari Cina ke Malaysia lalu masuk Indonesia,” ungkapnya.
Jauh sebelum ke Polda Sumsel atau sebelum pendidikan Sespimen Polri, Harissandi juga memiliki beberapa prestasi dalam bidang Tindak Pidana Siber saat menjadi Kasubdit Siber Polda Jatim pada tahun 2018 hingga 2019.
BACA JUGA:Anda Bingung Bedakan Antara Daging Kambing dan Sapi Kurban Idul Adha? Begini Caranya
Serta pengungkapan kejahatan siber internasional lainnya pernah diungkapkan, akhirnya ia pun mendapat penghargaan dari Kedutaan Konjen Amerika.
Selain itu, AKBP Harissandi juga sempat menceritakan awal kisah suksesnya. Dibalik kesuksesannya ada sosok ibu dan ayahnya.
Orang tuanya sempat menjual sofa untuk modal tes masuk Akpol. “Ketika saya mendaftar Polisi buat ongkos ke Magelang, ibu saya sampai-sampai jual kursi,” katanya.
Alasan orang tuanya jual kursi itu kala itu karena sedang kesulitan keuangan, kakak tertuanya kala itu sedang duduk di bangku kuliah, sedangkan adiknya duduk di bangku SMA.
BACA JUGA:Catat! Ini Batas Waktu Penyembelihan dan Ketentuan Pembagian Hewan Kurban Idul Adha
Harissandi baru mengetahui kalau ibunya menjual sofa untuk ongkos daftar polisi, itu setelah lulus Akpol.
Dia memang berkeinginan masuk sekolah kedinasan Akpol saat di bangku SMA. Cita-citanya ingin jadi polisi karena ayahnya juga polisi, namun jalur bintara.
Riwayat Jabatan
1. Perwira Polda Yogyakarta (2001)
2. Danton II KI III Yon B Satbrimobda Polda DIY (2001)
3. Kanit Idik I Sat Reskrim Polres Bantul (2003)
4. Katim Negosiasi Subden Penindak Den 88 AT Polda DIY (2004)