JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID – Buku dengan judul Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan, menjadi viral. Karena memunculkan istilah Kristen Muhammadiyah (KrisMuha).
Istilah unik ini, awalnya berdasarkan penelitian yang dilakukan Abdul Mu’ti dan Fajar Riza Ulhaq, yang kemudian disusun dalam buku utuh.
Berkaitan dengan hal ini, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti yang juga peneliti fenomena ini, menegaskan bahwa KrisMuha merupakan varian sosiologis, bukan teologis.
Istilah ini merujuk pada kedekatan antara warga Kristen dengan gerakan Muhammadiyah, bukan penggabungan akidah Muhammadiyah dengan Kristen.
BACA JUGA:Pemerintah Putuskan Idul Adha 1444 H, Beda dengan Muhammadiyah
“Kristen Muhammadiyah merupakan varian sosiologis yang menggambarkan para pemeluk Agama Kristen/Katolik yang bersimpati dan memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah,” ucap Mu’ti dikutip dari muhammadiyah.or.id, Senin 29 Mei 2023.
Mu’ti menjelaskan bahwa KrisMuha bukanlah anggota resmi Muhammadiyah.
Mereka tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dan keyakinan Kristen.
Dengan demikian, varian KrisMuha sesungguhnya bukanlah penggabungan teologis antara Muhammadiyah dan Kristen, melainkan simpatisan Muhammadiyah yang beragama Kristen.
BACA JUGA:Idul Adha 1444 H Berpotensi Berbeda, Ketua PP Muhammadiyah Berikan Penjelasan
“Mereka bukan anggota Muhammadiyah. Mereka tetap sebagai pemeluk Agama Kristen/Katolik yang teguh menjalankan ajaran agamanya. Kristen Muhammadiyah bukanlah sinkretisme agama dimana seseorang mencampuradukkan ajaran Kristen/Katolik dengan Islam (Muhammadiyah),” tegas Mu’ti.
Menurut Mu’ti, kedekatan dan simpati kepada Muhammadiyah karena pengalaman berinteraksi dengan warga dan pemahaman atas Muhammadiyah selama belajar di sekolah/lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Hingga saat ini, lembaga sosial kemasyarakatan Muhammadiyah telah menyentuh area di mana Islam menjadi minoritas.
Varian KristenMu menunjukkan peranan pendidikan Muhammadiyah dalam membangun kerukunan antar umat beragama dan persatuan bangsa.
BACA JUGA:Ada Kemungkinan, Idul Adha 1444 H Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda