“Tapi biayanya tinggi. Satu orang bisa Rp250 ribu. Karenanya, walau jalan itu sulit dilewati, tapi masyarakat tetap memilih jalur ini,” imbuhnya.
BACA JUGA:Rajin Inovasi, Bank Mandiri Tambah Fitur Buka Rekening Tambahan di Livin’
Kendaraan barang, mau tidak mau lewat jalan rusak itu. Tak jarang harus menginap di jalan karena terjebak di lumpur atau lobang.
Padahal, kalau kering bisa dilewati hanya 3 jam saja menuju Kayuagung atau Palembang.
Tapi dengan kerusakan ini, jadi 6 jam. Seperti warga Desa Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal.
“Mungkin sudah dua tahun tidak lagi mengeluarkan mobilnya. Memilih menggunakan transportasi air karena jalan rusak parah,” ucap Ringgo.
BACA JUGA:Rajin Inovasi, Bank Mandiri Tambah Fitur Buka Rekening Tambahan di Livin’
Jika panas dua hari, jalan itu lumayan kering. Tapi tetap saja untuk truk barang tak bisa lewat. Kalau memaksakan diri, pasti terbenam.
Kondisi jalan ini hanya sekitar 4 km yang cor beton.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang OKI, Ir Man Winardi mengatakan, sinergitas antara pemerintah dan perusahaan harus dimaksimalkan guna menanggulangi kerusakan jalan di wilayah OKI.
“Kami menggugah pihak swasta untuk turut peduli membantu memperbaiki kerusakan jalan di wilayah operasional masing-masing,” ungkapnya.
BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Idul Adha 2023, Pada 29 Zulkaidah 1444 H
Dana perbaikan infrastruktur dalam APBD tak cukup banyak untuk menyelesaikan semua itu. Ada 2.037,106 kilometer jalan dengan 188 ruas di OKI yang jadi tanggung jawab Pemkab.
“Dana dari APBD ini sangat terbatas sekali,” bebernya.
Katanya, ada beberapa perusahaan yang sudah membantu Pemda. Seperti perbaikan jalan di Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Menang OKI oleh manajemen Kebun Nawa Surya PT Sampoerna Agro TBK.
Perbaikan jalan di Desa Gading Raja Kecamatan Pedamaran Timur oleh PT SAP (Sentosa Agri Prima). Perbaikan jalan Tulung Selapan oleh PT Samora Usaha Jaya.
BACA JUGA:Merasa Terancam, Guru Sularno dan Keluarganya Mengungsi, Kepala SD Negeri Sungai Naik Nyaris Dijotos
“Semoga ini bisa ditiru perusahaan lainnya,” imbuh dia.
Bupati OKI H Iskandar SE menambahkan, pihaknya sudah maksimal melakukan perbaikan infrastruktur jalan yang jadi tanggung jawab Pemkab. Tapi apa daya anggaran terbatas.
“Kondisi jalan di OKI ini kan berbeda dengan kabupaten lain. Jalan-jalan itu ada yang dibangun di atas tanah gambut. Sangat mudah rusak. Apalagi jika dilalui kendaraan dengan kelebihan tonase,” bebernya.