BACA JUGA:Sudah 12 Senjata Api di Serahkan ke Polisi di Musi Rawas
Dia mengatakan, untuk SDM sendiri sejauh ini bukan jadi kendala. "Kami punya 160 petugas damkar maupun PB. Mereka standby 24 jam, secara bergantian. Jumlah itu sudah cukup," ujarnya.
Kemudian di bidang lain yakni bidang penanggulangan bencana, kelengkapan untuk di darat dia mengklaim sudah memadai. Namun untuk di air itu masih minim. "Misalnya perahu karet kita nihil," ujarnya.
Disisi lain di wilayah Lubuklinggau, kata Rico, yang paling sering terjadi bencana itu adalah puting beliung. Tahun ini setidaknya dua kali terjadi angin puting beliung.
"Kami juga ada potensi lonsor karena banyak rumah di pingir sungai atau tebing. Kalau banjir itu jarang. Kita sifatnya banjir kiriman dari Bengkulu," ujarnya. (*)