MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID - Pengungkapan kasus perampokan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Desa Batu Bandung, Kecamatan TPK, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel) mulai ada petunjuk.
Hal itu setelah upaya keras yang dilakukan oleh jajaran kepolisian, mulai dari Polsek Muara Beliti, Satreskrim Polres Musi Rawas, maupun tim Jatanras Polda Sumsel yang juga ikut membantu.
Kapolres Musi Rawas AKBP Achmad Gusti Hartono SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmad Hidayat menjelaskan kasus memang laporannya di Polsek Muara Beliti, namun sudah diambil alih Satreskrim Polres Musi Rawas.
Meski para pelaku, belum tertangkap, namun sudah ada petunjuk mengenai para pelaku. Diakuinya para pelaku sudah hampir teridentifikasi.
BACA JUGA:Perampokan di Jalinsum Musi Rawas, CV SMS Kehilangan Uang Rp300 Juta
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 7 Perampok Hadang Mobil di Jalinsum Musi Rawas
“Tim masih bergerak di lapangan. Beri waktu kami untuk bekerja,” kata Kasat, di ruang kerjanya, Selasa 20 September 2022.
AKP Dedi Rahmat Hidayat menjelaskan, dari hasil pengamatan di TKP, maupun kesesuaian terhadap pemeriksaan saksi dan korban, modus pelaku adalah modus lama yang muncul kembali.
Yakni korban sudah ditargetkan sejak semula. Masih ada indikasi yang dicurigai, yakni beberapa pemain lokal, maupun orang dalam yang terlibat.
“Untuk dugaan keterlibatan orang dalam, masih kita dalami dan proses penyelidikan anggota di TKP. Sekali lagi mohon bersabar, beri waktu kami bekerja,” ungkapnya.
BACA JUGA:Ini Pengakuan Dua Orang Pembobol Kartu ATM di Lubuklinggau
BACA JUGA:Pakaiannya Rapi, Berada di Seputaran ATM, Begitu Modus Pelaku Pembobolan ATM di Lubuklinggau
Dia mengungkapkan, sudah memeriksa atau mengambil keterangan dari dua korban. Bahkan terhadap ibu-ibu yang merekam kejadian perampokan.
“Sedangkan untuk ibu-ibu yang merekam itu, dari jauh sudah diusir oleh para pelaku. Jadi sekitar 3 mobil yang sudah diusir disuruh putar balik. Sedangkan mobil korban kami perhatikan di TKP sudah diincar pelaku,” katanya.
“Jadi tidak benar dilakukan penodongan langsung ke mobil-mobil secara acak, karena di situ si pelaku sepertinya sudah mengincar mobil yang akan mereka todong (rampok),” jelasnya lagi.