Letusan Gunung Semeru, Rusak 204,63 Hektare Sawah dan 21 Rumah, 528 Warga Mengungsi
Letusan Gunung Semeru di Jawa Timur--
LINGGAUPOS.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, 204,63 hektare (ha) rusak dampak letusan Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur pada Minggu, 23 November 2025.
Berdasarkan data sementara, terdapat 3 desa di 2 kecamatan yang terdampak letusan Gunung Semeru.
Desa-desa terdampak yaitu Desa Supiturang dan Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.
"Lahan pertanian seluas 204,63 ha rusak," terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis pada Senin, 24 November 2025.
Selain itu sambung Abdul Muhari, tiga warga dilaporkan luka berat dan harus dirawat RSUD Dr. Haryoto Lumajang.
Sedangkan kerugian material terdiri dari 21 rumah serta fasilitas pendidikan (fasdik) mengalami rusak berat dampak letusan.
"Faskes (fasilitas kesehatan) dan gardu PLN masing-masing rusak berat 1 unit," ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan status tanggap darurat erupsi Gunung Semeru selama 7 hari, terhitung 19 – 25 November 2025.Status aktivitas vulkanik gunung Semeru berada pada level tertinggi atau level IV (Awas).
BACA JUGA:Kwarcab Gerakan Pramuka Lubuk Linggau Sukses Gelar Apel Besar HUT Pramuka ke-64 Tahun 2025
528 Warga Mengungsi
Abdul Muhari menerangkan, berdasarkan data sementara tercatat sebanyak 528 warga mengungsi dampak petusan Gunung Semeru, kemarin.
Titik pengungsian berada di SMP 02 Pronojiwo dengan 307 jiwa dan SDN 04 Supiturang 221 jiwa.
"Meskipun berada di pengungsian, mereka tetap beraktivitas, seperti membersihkan rumah mereka yang terdampak abu vulkanik maupun tetap bekerja," katanya.
BACA JUGA:PAUD dan RA Annajiyah Lubuk Linggau Gelar Outing Class, Beri Pengalaman Belajar Langsung ke Anak
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
