Viral! Video Telanjang Oknum Bidan dan Perawat Berhubungan Badan Saat Piket Malam
Tangkapan layar penggerebekan oknum bidan dan perawat asusila saat piket malam.-radarcirebon.com---
CIREBON, LINGGAUPOS.CO.ID - Viral di media sosial video telanjang oknum bidan dan perawat di sebuah puskesmas membuat gempar dunia maya.
Diduga oknum bidan dan perawat berhubungan badan saat piket malam dan video telanjangnya ini viral di media sosial.
Awal mulanya oknum dan perawat tersebut digerebek warga, didapati tengah berduaan dan di antaranya telanjang bulat alias bugil.
Sedangkan penggerebekan oknum perawat dan bidan itu dilakukan atas modal kecurigaan.
BACA JUGA:Cerita Mahasiswi Unpari Lubuklinggau yang Selamat Disambar Petir, Temannya Tewas
Kejadian memalukan oknum bidan dan perawat tesebut terjadi di Puskesmas Kaliwedi, Kabupaten Cirebon.
Oknum bidan dan perawat yang berhubungan badan saat piket malam ini berstatus janda dan duda.
Informasi dikutip dari radarcirebon.com, oknum perawat dan bidan dicurigai warga kerap berbuat asusila dan menjadi perbincangan karyawan di Puskesmas Kaliwedi, Kabupaten Cirebon.
Bahkan, perawat dan bidan honorer Puskesmas Kaliwedi Cirebon itu, sudah pernah ditegur lantaran berhubungan badan dan sudah jadi buah bibir.
BACA JUGA:Mengenal Warna Plat Nopol Kendaraan di Indonesia, Ada Merah, Kuning dan Hijau
Namun, rupanya ulah oknum bidan dan perawat tersebut tidak kunjung berubah hingga akhirnya digerebek oleh warga.
Saat digerebek pasangan janda dan duda tersebut, berhubungan badan ketika sedang tugas piket malam.
Kepala Puskesmas Kaliwedi, Kapit Budiyanto, membenarkan adanya penggerebekan oknum bidan berinisial E dan Perawat inisial A. E digerebek warga saat sedang piket.
Dalam satu shift tersebut ada tiga orang petugas jaga. Sedangkan oknum perawat tersebut sedang lembur mengerjakan laporan kesling.
BACA JUGA:Tunggu Ibunya dari Singapura, Korban Disambar Petir Dimakamkan Sore ini
Berdasarkan keterangan yang dihimpun wartawan di lokasi kejadian, warga awalnya curiga dengan gerak-gerik A dan E.
Keduanya terus dipantau. Sampai akhirnya A dan E masuk dalam satu ruangan di puskesmas dan tidak keluar-keluar.
Warga akhirnya berinisiatif melakukan penggerebekan ke lokasi tersebut. Bahkan saat pintu dibuka, A dan E sudah dalam kondisi tidak berpakaian.
Bahkan, ada warga yang mengamankan celana dalam oknum bidan tersebut sebagai barang bukti bahwa keduanya telah berbuat asusila.
BACA JUGA:Pemkab Muratara Terima PPPK 2022, Para Guru Siapkan Berkas Anda
Suasana di lokasi kejadian pun sempat ramai. Untungnya puskesmas tersebut tidak jauh dari Mapolsek Kaliwedi. Petugas yang mendapat laporan dari masyarakat dengan cepat tiba di lokasi. Polisi kemudian mengamankan A dan E.
Video penggerebekan ini juga sudah beredar luas di sosial media. Di video itu, sang pria tanpa busana atau telanjang dan berusaha memakai celana dalam ketika warga hendak menyergapnya.
“Telah terjadi diduga perbuatan asusila yang dilakukan oleh dua orang pegawai Puskesmas Kaliwedi. Kedua orang tersebut selanjutnya dibawa ke kantor polsek untuk dilakukan interogasi dan penyelidikan,” kata Kapolsek Kaliwedi AKP Ahmad Nasori.
Kepala Puskesmas juga dipanggil oleh penyidik Polsek Kaliwedi untuk dimintai keterangan atas kejadian di institusi yang dipimpinnya tersebut.
BACA JUGA:Lubuklinggau Terima 28 PPPK 2022, ini Formasinya
“Dari keterangan Kepala Puskesmas, keduanya honorer. Diketahui pula bahwa yang perempuan berstatus janda dan yang laki-laki berstatus duda. Kasus ini masi dalam penyelidikan,” terang Ahmad Nasori.
Sementara Kepala Puskesmas Kaliwedi, Kapit Budiyanto mengakui ada karyawan honorer yang digerebek masyarakat karena diduga melakukan tindakan asusila.
Kapit mengaku ikut dipanggil oleh Polsek Kaliwedi hingga selesai pukul 03.00 dini hari kemarin.
“Itu memang pegawai honorer kami yang digerebek masyarakat," katanya.
BACA JUGA:Viral Video Wanita Berkebaya Merah Mesum di Hotel, Netizen Lakukan Perburuan Link
Kapit juga tidak menyangka akan ada kejadian tersebut. Tak hanya menyeretnya ke kantor polisi, Kapit juga dipanggil oleh Dinas Kesehatan bersama dengan pelaku untuk menjelaskan kejadian tersebut.
Informasi adanya oknum bidan dan perawat yang berbuat mesum di Puskesmas Kaliwedi juga membuat Bupati Cirebon, H Imron MAg murka.
Oknum honorer bidan dan karyawan yang sebelumnya disebut perawat dan berbuat asusila di Puskesmas Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, resmi dipecat.
Janda dan Duda Resmi Dipecat
BACA JUGA:Kronologis Mahasiswi Unpari Asal Muratara Tewas Disambar Petir di Lubuklinggau
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Neneng Hasanah mengklarifikasi, oknum bidan dan karyawan tenaga kesehatan yang berbuat asusila di Puskesmas Kaliwedi dijatuhi sanksi pemberhentian dengan tidak hormat alias dipecat.
Menurut Kadinkes, perbuatan mesum oknum bidan di Puskesmas Kaliwedi, telah mencoreng nama baik Kabupaten Cirebon.
Namun, Neneng mengklarifikasi bahwa pihak pria yang berbuat asusila tersebut bukan perawat. Melainkan karyawan honorer.
"Keduanya sudah dijatuhi sanksi berupa pencabutan surat tugas dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai tenaga kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon," kata Kadinkes, Rabu 2 November 2022.
BACA JUGA:Mahasiswinya Tewas Disambar Petir, ini Kata Rektor Unpari
Neneng menyebut pihaknya sudah mengambil sikap dengan melakukan pemanggilan terhadap Kepala Puskesmas Kaliwedi untuk dilakukan pembinaan.
Kepada 2 orang oknum tersebut, diberikan sanksi tegas berupa pencabutan surat tugas dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan lingkungan Dinas Kesehatan, karena telah berbuat tindakan asusila yang mencoreng nama baik Kabupaten Cirebon.
Dalam kesempatan yang sama, Neneng menjelaskan kepala puskesmas merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Kesehatan yang harus mampu membina dan menjaga nama baik Dinas Kesehatan.
Baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang ada di puskesmas, sehingga bisa memberikan pelayanan secara maksimal. Neneng juga menegaskan pihaknya sangat terbuka dengan permasalahan yang terjadi.
BACA JUGA:Berteduh di Pohon Bendungan Watervang, Mahasiswa Unpari Tewas Disambar Petir
"Artinya, sesuai dengan aturan yang berlaku, Dinas Kesehatan selaku instansi pelayanan kesehatan, harus tanggap terhadap semua permasalahan yang terjadi di lingkungan kerjanya."
"Jika ada kekurangan, kita akan terus melakukan pembinaan kepada semua pegawai di Lingkungan Dinas Kesehatan, sehingga bisa meningkatkan mutu layanan Kesehatan," ujar Neneng.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: