Gas LPG Akan Diganti DME, Butuh Dana Rp180 Triliun

Pergantian gas LPG menjadi DME-Dokumen-instagram @lokerpalembang_terbaru
LINGGAUPOS.CO.ID – Presiden Prabowo berencana mengganti gas LPG dengan dimethyl ether (DME).
Wacana ini masuk dalam 21 proyek hilirisasi bernilai US$ 45 miliar salah satunya hilirisasi batu bara, yang merupakan gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME).
Proyek gas LPG menjadi DME ini ditaksir memerlukan investasi US$ 11 miliar atau sekitar Rp180 triliun dengan asumsi kurs Rp16.450 per US$.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Tri Winarno merincikan, terdapat sejumlah proyek hilirisasi di sektor pertambangan tengah dipersiapkan.
BACA JUGA:Buka Seleksi JPT Pratama, Wali Kota Lubuk Linggau Tegaskan Tidak Ada Jual Beli Jabatan
Salah satunya DME yang merupakan energi alternatif pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG).
"Paling gede DME, DME-nya 4. DME-nya 4 itu sekitar US$ 11 miliar," terang Tri dikutip LINGGAUPOS.CO.ID, Rabu, 5 Maret 2025.
Tri juga menegaskan, pendanaan proyek DME nantinya berasal dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Sementara itu, pelaksana proyek masih dalam tahap pembahasan dan berpotensi melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
BACA JUGA:Koordinasi Intensif Lapas Muara Enim Bersama Polres, Tahanan Kabur Berhasil Ditangkap Kembali
"Nanti pelaksananya bisa BUMN atau yang lain, sampai ke tataran pelaksana masih dalam pembahasan," teranya.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas mengenai hilirisasi pada Senin 3 Maret 2025 malam.
Dalam rapat tersebut membahas beberapa proyek yang akan dijalankan pemerintah mendatang.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai rapat menegaskan, pemerintah telah memutuskan tahap pertama hilirisasi ditargetkan lebih kurang US$618 miliar di tahun 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: