Mahasiswa di Palembang Laporkan Oknum Dekan ke Polisi, Mengaku Dicekik Saat Konsultasi

M Irfan (kanan) yang melaporkan dekan ke Polisi--
LINGGAUPOS.CO.ID - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) bernama M Irfan (20) laporkan oknum dekan ke polisi, mengaku dicekik dan diancam saat konsultasi.
Irfan yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang baru-baru ini jadi sorotan lantaran ia melaporkan oknum Dekan ke pihak berwajib.
Didampingi kusa hukumnya Mahasiswa UMP itupun melaporkan oknum pejabat kampusnya tersebut ke SPKT Polrestabes Palembang pada Senin, 9 Desember 2024.
Diduga Irfan nekat melaporkan oknum dekan nya lantaran mengaku dicekik lehernya hingga mendapat ancaman saat hendak konsultasi.
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan kuasa hukumnya, Jhoni Ardiansyah dan Eki dari Kantor hukum Rudi Arianto mengatakan bahwa kliennya tersebut mendapatkan perilaku tidak menyenangkan disertai pengancaman saat berkonsultasi ke pihak dekanat kampus.
Dalam keterangannya Jhoni mengatakan bhawa pihak yang dilaporkannya ialah seorang Oknum Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.
Menurut Jhoni, kejadian bermula pada saat si kliennya hendak berkonsultasi menghadap Dekan ke ruangannya.
Saat itu, Irfan hendak menanyai soal SK pengurusan Mapala yang dirasakan terus ‘digantung’ oleh pihak kampus.
BACA JUGA:Anggota DPRD Sumsel H Hendra Gunawan Reses Tahap I di Marga Rahayu Kota Lubuk Linggau
“Keperluannya berkonsultasi terkait penerbitan SK Kepengurusan Mapala yang baru. Karena sudah tiga pekan sejak dilantik SK-nya tak kunjung dikeluarkan,” ungkapnya dikutip LINGGAUPOS.CO.ID pada Selasa, 10 Desember 2024.
Namun, lanjutnya, setelah berkonsultasi ternyata pihak dekan enggan menandatangani SK tersebut dengan alasan pihak rektorat yang harus mengeluarkan.
Hal inipun menjadi berbelit, lantaran Irfan sudah berkonsultasi ke pihak Rektorat dan diberikan surat pemberitahuan bahwa yang harus mengeluarkan SK kepengurusan ialah dari pihak dekan FH.
Saat menghadap kembali ke Dekan FH tersebut, ia tidak terima dengan pernyataan Irfan hingga mencekik lehernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: