Oknum Pimpinan Pondok Pesantren Diduga Cabuli 12 Santri Laki-Laki, Begini Modusnya

Oknum Pimpinan Pondok Pesantren Diduga Cabuli 12 Santri Laki-Laki, Begini Modusnya

Bejat, seorang oknum pimpinan pondok pesantren di Jambi tega cabuli 12 santri laku-laki-Tangkap Layar-

LINGGAUPOS.CO.ID - Seorang pimpinan pondok pesantren di Kota Jambi bernama Aprilzal Wahyudi Diprata (28) ditangkap polisi usai berbuat keji terhadap santri.

Terungkap setidaknya 12 santri laki laki dan perempuan menjadi korban kebejatan Aprilzal yang juga diketahui sebagai pimpinan pondok pesantren.

Kasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melaporkan kejadian itu ke Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jambi.

Dengan adanya laporan tersebut, pelaku yang merupakan pimpinan pondok pesantren (ponpes) itu pun akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

BACA JUGA:Tim Macan Linggau Kejar Hingga Jambi dan Pekanbaru, Pelaku Pembunuhan Kontraktor

Wadirkrimum Polda Jambi AKBP Imam Rachmat, membenarkan bahwa pelaku adalah pimpinan dari pondok pesantren di Kota Jambi.

“Iya pelaku pimpinan pondok pesantren yang ada di Kota Jambi,” ujarnya, dikutip LINGGAUPOS.CO.ID pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Lebih lanjut, AKBP Imam mengungkapkan dari hasil pemeriksaan pelaku sementara ada 12 anak yang menjadi korbannya pimpinan ponpes tersebut.

Adapun pondok pesantren itu sendiri berada di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.

BACA JUGA:Usai Salat Jumat, Imam Masjid di OKU Timur Ditikam Oknum Kades, Diduga Ini Pemicunya

Sejauh ini korban didominasi oleh anak laki-laki berupa perbuatan sodomi, “Ada 12 korban, 1 perempuan dan 11 laki-laki dengan sodomi,” jelasnya.

Awal Mula Kasus Terungkap

Imam mengungkapkan kasus pencabulan ini pertama kali dilaporkan oleh orang tua korban santriwati. Saat itu, santriwati berinisial Z (15) menghubungi orang tuanya untuk pulang dari ponpes karena mengeluhkan sakit demam, pada 1 Mei 2024.

Korban selanjutnya dibawa berobat ke Puskesmas, hingga diketahui bahwa korban mengalami kekerasan seksual.

“Yang melapor baru satu dari pihak (korban) perempuan karena ada infeksi di alat kelamin,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: