Miris, Seorang Pemuda Bacok Kedua Orang Tua Karena Dendam, Begini Kronologinya
anak bacok kedua orang tua--Dok Polsek Sungai Kanan
LINGGAUPOS.CO.ID - Seorang pemuda berinisial ASD (22) di Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara, nekat membacok kedua orang tuanya dikarenakan dendam.
Diketahui kedua orang tua ASD yang jadi korban pembacokannya bernama, Aspan Dalimunthe (49) dan Rokibah Rambe (41).
Berdasarkan pada informasi yang berhasil dihimpun, diketahui peristiwa nahas tersebut terjadi di Lingkungan 45, Kelurahan Labusel pada Kamis, 17 Oktober 2024 lalu sekitar pukul 18.00 WIB.
Pada saat melakukan perbuatan tercelanya tersebut, diketahui ASD dalam kondisi mabuk dan kemudian ia membacok orang tuanya.
BACA JUGA:Rumah Guru SD di Mura Terbakar, Uang Rp20 Juta Ludes
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Kanit Reskrim Polsek Sungai Kanan, Ipda Sofyandi baru-baru ini, ia mengatakan bahwa saat kejadian pelaku sedang dalam keadaan mabuk.
“Iya benar. Jadi, pada saat itu, menurut keterangan saksi, si anak (pelaku) ini sudah dalam keadaan mabuk minum tuak. Kalau nggak salah kemungkinan dia juga (dalam pengaruh) lem cap kambing itu,” ujarnya, dikutip LINGGAUPOS.CO.ID pada Selasa, 22 Oktober 2024.
ASD Bacok Ibu Kemudian Ayahnya
Lebih lanjut, diungkapkan Sofyandi bahwa kejadian bermula pada saat ASD yang baru pulang ke rumah dengan membawa parang.
BACA JUGA:Lokasi Pertandingan Bahrain Lawan Indonesia Tidak Berubah, Menolak Bisa WO
Kebetulan ketika itu pula sang ibu, Rokibah, sedang duduk di ruang tamu rumahnya. Secara tiba-tiba tanpa basa basi, pelaku langsung membacok ibunya.
“Dia (pelaku) masuk ke rumah, dari pintu itu dia sudah pegang parang. Jadi, kalau keterangan adiknya itu, bahwa dia (pelaku) tak ada Tanya-tanya langsung bacok ibunya yang sedang duduk di ruang tamu menyisir pisang,” jelasnya.
Lantas, mendengar jeritan dari sang istri, Aspan pun keluar dari dapur menuju ruang tamu. Dia berusaha menghentikan aksi anaknya tersebut. Namun ia justru ikut dibacok.
“Dilihat ibu sudah tergeletak, si anak masih pegang parang. (Ayah) berusaha bantu untuk melerai, malah si anak ini membacok lagi ayahnya,” lanjutnya.
BACA JUGA:Sejarah Hari Santri Nasional yang Dirayakan 22 Oktober, Begini Makna Dibaliknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: