Biografi Dr. Radjiman Wedyodiningrat: Ketua Badan BPUPKI Sekaligus Pendiri Boedi Oetomo

Biografi Dr. Radjiman Wedyodiningrat: Ketua Badan BPUPKI Sekaligus Pendiri Boedi Oetomo

Dr. Radjiman Wedyodiningrat--Wikimedia Commons

LINGGAUPOS.CO.ID - Dr. Radjiman Wedyodiningrat adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Lahir pada 21 April 1879 di Yogyakarta, Radjiman Wedyodiningrat berasal dari kalangan bangsawan Jawa dan tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan tradisi dan budaya Jawa. 

Meskipun demikian, ia juga dikenal sebagai sosok yang berpikiran maju dan berwawasan luas, yang memadukan nilai-nilai tradisional dengan pengetahuan modern.

Radjiman mengenyam pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) di Batavia, yang dikenal sebagai sekolah dokter Jawa. 

BACA JUGA:Biografi Soe Hok Gie: Pejuang Idealisme dan Kebebasan

Setelah lulus, ia menjadi seorang dokter yang dihormati, tidak hanya karena keahliannya dalam bidang medis, tetapi juga karena perhatian dan dedikasinya kepada masyarakat.

Sebagai seorang dokter, Radjiman aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama di daerah-daerah pedesaan.

Selain kariernya sebagai dokter, Radjiman juga terlibat dalam dunia politik. Ia adalah salah satu pendiri dan tokoh penting dalam Boedi Oetomo, organisasi pergerakan nasional pertama yang didirikan pada tahun 1908. 

Boedi Oetomo berperan besar dalam membangkitkan kesadaran nasional dan memupuk semangat persatuan di kalangan rakyat Indonesia.

BACA JUGA:Biografi Tan Malaka: Bapak Republik yang Terlupakan

Radjiman melihat pentingnya pendidikan dan kesehatan sebagai modal dasar dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan.

Peran Radjiman Wedyodiningrat mencapai puncaknya saat ia ditunjuk sebagai Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945. 

Dalam kapasitas ini, Radjiman memimpin sidang-sidang yang sangat penting dalam merumuskan dasar negara Indonesia yang merdeka. 

Salah satu sidang paling bersejarah yang ia pimpin adalah sidang BPUPKI pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945, di mana Ir. Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: