Kebakaran di Pemulutan Ogan Ilir Sumatera Selatan, 29 Rumah Ludes

Kebakaran di Pemulutan Ogan Ilir Sumatera Selatan, 29 Rumah Ludes

Kebakaran di Pemulutan Ogan Ilir Sumatera Selatan, 29 Rumah Ludes--

OGAN ILIR, LINGGAUPOS.CO.IDKebakaran yang terjadi di Desa Ibul Besar 3, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten OGAN ILIR, Sumatera Selatan menyebabkan 29 rumah ludes.

Kebakaran hebat ini terjadi jelang tengah malam, Rabu 31 Juli 2024 sekitar pukul 22.30 WIB. Api baru berhasil dipadamkan 4,5 jam kemudian, yakni Kamis 1 Agustus 2024 sekitar pukul 03.00 WIB.

Lokasi kebakaran ini, tepat berada di pinggir jalan lintas timur Indralaya Palembang. Sehingga menarik perhatian pengendara yang melintas di jalur yang cukup padat tersebut.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Ogan Ilir Sunarto melalui Danru Regu B M Ariandi, menjelaskan pihaknya mulai melakukan pemadaman sekitar pukul 23.20 WIB. 

BACA JUGA:Warga Musi Rawas Bisa Didenda Rp10 Miliar, Jika Bakar Lahan, ini Penjelasan Kapolres

“Api baru padam sekitar pukul 03.00 wib, diterjunkan 15 personel damkar dan 6 personel redkar,” jelasnya dikutip dari sumateraekspres.id, Kamis 1 Agustus 2024. 

“Kendaraan pemadam dikerahkan 1 unit mobil pemadam OI, 2 unit water supply, 9 unit mobil damkar dari Palembang dan 1 unit damkar Polda Sumatera Selatan,” jelasnya. 

Ariandi menjelaskan, selain puluhan rumah, 1 unit mobil fuso juga hangus terbakar. Namun tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini.

Terpisah, Wakil Bupati Ogan Ilir, H Ardani, tengah malam langsung mengecek kondisi lokasi terbakar yang sudah padam.

BACA JUGA:Kronologis Kebakaran Eks Rumah Guru SD di Selangit Musi Rawas, Polisi Ungkap Asal Api

“Berdasarkan laporan sementara dari Polsek Pemulutan, juga Ketua RT.8 Hasyim dan Ketua RT.7 Baida, yang terbakar 29 rumah,” ia menjelaskan. 

Menurut Wakil Bupati, rumah yang terbakar termasuk kediaman Sekdes Ibul Besar 3 yakni Rozali.

Menurutnya, api awalnya diperkirakan muncul sekitar pukul 22.30 wib, dari rumah salah satu warga atas nama Leni. Rumah tersebut merupakan warung manisan dan jual tabung gas. 

“Sementara ini, lapak pendirian posko telah dibuat dari papan palet oleh warga terdampak. Sedangkan korban terdampak sementara ini sebagian besar mengungsi di rumah keluarga & tetangga sekitar,” terang Wakil Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: