CASN 2024, Muratara Buka Rekrutmen CPNS Hingga PPPK, Segini Jumlah Kuota yang Diperlukan

MURATARA, LINGGAUPOS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (MURATARA), Provinsi Sumatera Selatan akan membuka rekrutmen CPNS hingga PPPK pada CASN 2024 ini.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) kembali mengadakan seleksi penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024.

Tidak hanya di pusat tetapi pemerintah daerah juga melaksanakan pengadaan CASN yang terdiri dari CPNS dan PPPK.

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) juga mengadakan penerimaan CPNS dan PPPK dan telah menyiapkan ratusan formasi.

BACA JUGA:Kapolres Musi Rawas: Pelaku Pembobol Posko KKN Segera Menyerahkan Diri atau Ditindak Tegas

Diketahui, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muratara mendapat jatah sebanyak 300 formasi untuk seleksi CASN 2024.

Dimana sejumlah formasi tersebut terbagi untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Yakni dengan rincian sebanyak 200 kuota  untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan sisanya, 100 kuota untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Muratara, Elvandri. Ia juga mengatakan bahwa 300 formasi yang mereka ajukan tersebut sudah disetujui oleh Kemenpan RB.

BACA JUGA:Exotic Sprinter Pro Max: Motor Listrik Murah yang Punya Fitur Reverse Mode, Apa Itu? Cek di Sini

Adapun dalam pengadaan CASN kali ini, Elvandri mengungkapkan jika yang diprioritaskan adalah tenaga teknis untuk CPNS dan tenaga guru dan kesehatan untuk PPPK.

“Untuk CPNS kita prioritaskan tenaga teknis, sementara untuk PPPK tetap tenaga guru dan kesehatan,” ungkapnya pada Maret 2024 lalu.

Elvandri mengakui jika formasi CASN di Muratara ini masih sedikit. Belum bisa mengcover seluruh tenaga honorer di Kabupaten Musi Rawas Utara.

Sebab, kata Elvandri, melihat dari kebutuhan pegawainya di Kabupaten Muratara saat ini, menurutnya tentu masih jauh dari analisa beban kerja mereka.

Sumber: