Haru, Cerita Ibu di Palembang, Meskipun Sakit Kompliasi Dukung Anaknya Agar Bisa Main di DBL

Haru, Cerita Ibu di Palembang, Meskipun Sakit Kompliasi Dukung Anaknya Agar Bisa Main di DBL

Haru, Cerita Ibu di Palembang, Meskipun Sakit Kompliasi Dukung Anaknya Agar Bisa Main di DBL --dbl.id

PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID – Meskipun sakit komplikasi, Nyimas Dewi Arimbi (44) warga Perumnas Sako, PALEMBANG, dukung penuh anaknya main basket di Developmental Basketball League (DBL).

Bahkan Nyimas Dewi Arimbi nekat datang ke setiap laga, kendati harus menggunakan kursi roda.

Hal ini dilakukannya, karena selama ini memendam hasrat luar biasa agar anak lelakinya, Zaki Novan Saputra bisa main di kompetisi DBL.

“Saya ingin melihat dia main di DBL.” Itulah kalimat yang diucapkan berulang-ulang. 

BACA JUGA:Jajaran Divisi Yankumham Kanwil Kemenkumham Sumsel Pantau Pelayanan Berbasis HAM di Bapas Muratara

Kalimat itu pula yang ditulisnya di kolom komentar unggahan akun DBL Indonesia Official yang membahas “Emang DBL Seistimewa Itu?”

Nyimas memahami betapa banyak anak Indonesia -termasuk Zaki putranya- sangat mendambakan, sangat memimpikan, bisa bermain di DBL.

“Ini kompetisi terbaik dan bergengsi. Saya tahu banget DBL. Apalagi saya juga ngikuti ke mana pun Zaki ikut-ikut turnamen basket,” kata Nyimas dikutip dari dbl.id.

Hobi basket memang mengantarkan Zaki wira-wiri bermain basket di banyak kompetisi dan turnamen. Baik mewakili sekolahnya, maupun klub basketnya. 

BACA JUGA:Pria di Musi Rawas Temukan Senpi Dikubur, ini yang Dilakukan Polisi

Nyimas selalu berupaya bisa ikut menemani ke mana Zaki bertanding. Sekalipun harus ke luar kota dengan kondisi sakitnya itu.

“Saya yang tidak ikut itu ke Bali. Waktu itu ikut Merpati Cup. Saya juga tidak bisa mendampinginya di turnamen di Lampung yang sedang berlangsung saat ini. Saat ini saya harus istirahat karena baru saja keluar dari rumah sakit,” cerita Nyimas.

Pada lebaran haji (Idul Adha) kondisi Nyimas memang sempat drop. Ia harus masuk ICU beberapa hari. 

“Ketika itu Zaki hanya bisa pamit di rumah sakit. Saya minta maaf tidak bisa mendampinginya dan hanya bisa mendoakannya,” ucap perempuan asli Palembang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: