Viral Emak-Emak di Palembang Mengaku Dimintai Rp10 Juta Untuk Masuk Sekolah: Kami Trauma

Viral Emak-Emak di Palembang Mengaku Dimintai Rp10 Juta Untuk Masuk Sekolah: Kami Trauma

Viral Emak-Emak di Palembang Mengaku Dimintai Rp10 Juta Untuk Masuk Sekolah: Kami Trauma--instagram: oypalembang

PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID -  Viral di media sosial, seorang emak-emak mengaku dimintai uang Rp10 untuk memasukkan anaknya ke sekolah favorit di PALEMBANG.

Viral emak-emak di Palembang, Sumatera Selatan meluapkan kekesalannya di sosial media, terkait dugaan adanya ‘penyogokan’ untuk masuk sekolah SMP.

Salah seorang emak-emak di Palembang mengaku sangat kaget, dimana saat ia hendak menyekolahkan anaknya di salah satu SMP negeri favorit di Kota Pelembang.

Emak-emak itu terkejut saat mendapati  dirinya untuk menyiapkan sejumlah uang yang nilainya cukup besar yakni senilai Rp10 juta.

BACA JUGA:HP Murah Hadir Lagi! Redmi A3x Bawa Memori Lega dan Usung Chipset Unisoc T603, Intip Harganya

Kejadian yang ia alami itu pun kemudian dibagikannya ke media sosial dan telah menarik atensi warganet.

Emak-emak berinisial RT dengan akun sosmed @rixxx.s itu menuliskan rasa kesalnya dan kemudian ia bagikan ke salah satu media sosial instagram.

Dari unggahannya, diduga salah satu pihak sekolah yang meminta untuk di siapkan dana senilai Rp10 juta cash jika anaknya ingin diterima masuk di sekolah favorit yang dituju.

Pada postingan akun instagram @oypalembang, akun @rixxx.s mengirimkan hasil tangkapan layar perbincangannya dengan seorang sahabatnya tentang permintaan sejumlah uang yang diduga dilakukan oleh salah satu pihak sekolah di Palembang.

BACA JUGA:Intip 5 Daftar HP Khusus Game Berat Rp1 Jutaan yang Bawa Spesifikasi Unggul di 2024 Ini

“Min, miris dak sih min dengan pendidikan jaman sekarang min, menyekolahkan anak cak sesah nian min, Ini obrolan aku samo kawan, karena anaknya minta sekolah di salah satu SMP Negeri di  Palembang, akhirnya tergeser sama tetangganya yang nyogok,” tulis akun @rixxx.s

Dalam unggahan tersebut, akun @rixxx.s tersebut juga berpendapat bahwa sebenarnya Dinas Pendidikan sudah tahu banyak adanya praktik macam ini, tetapi mereka seolah-olah menutup mata dan telinganya.

“Diknas jugo lah tau banyak praktek cak ini min, tapi mereka seolah-olah nutup mata dan telinga ya min,” lanjutnya.

“Apa karena wong  Palembang ini banyak wong kayo sehingga praktek semacam ini dibiarkan. Jalur Zonasi saja dibatasi cuma jarak 800 meter atau berapa, bukannya per kecamatan atau per kelurahan. Karena untuk SMP tidak mungkin satu RT ada satu SMP,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: