Efek Perang Iran-Israel: Pemerintah Ingin Batasi Pertalite dan Gas 3 Kilogram, Begini Alasannya

Efek Perang Iran-Israel: Pemerintah Ingin Batasi Pertalite dan Gas 3 Kilogram, Begini Alasannya

Pemerintah ingin batasi Pertalite dan Gas 3 Kilogram.--Instagram @infipop.id

LINGGAUPOS.CO.ID – Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM akan membatasi pembelian BBM subsidi Pertalite serta gas LPG 3 kilogram sebab meningkatnya konflik Iran-Israel.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Selasa, 23 April 2024, aturan tersebut akan diatur dalam revisi Perpres 191 Tahun 2014 serta diharapkan selesai pada Juni 2024.

Arifin menyebutkan aturan pembatasan ini akan tercantum di dalam revisi Peraturan Presiden 191 Tahun 2014 mengenai Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Yang mana disebutkan aturan ini ditargetkan akan rampung pada Juni 2024 mendatang.

BACA JUGA:Gerindra Sumatera Selatan Siapkan Hj Suwarti Maju Pilkada Musi Rawas, Siapa Pendampingnya

Selain itu, Arifin menjelasan juga aturan tersebut untuk mengantisipasi beban subsidi energy sebab kenaikan minyak mentah dunia.

Kemudian, Beleid tersebut akan menambahkan rincian pembatasan konsumen serta volume pembelian BBM bersubsidi Pertalite.

Pemerintah juga membuka kemungkinan penggunaan KTP untuk pembelian LPG 3 kg ini, yang mulai efektif pada Juni setelah pendaftaran KTP ditutup akhir Mei 2024.

Menurut Arifin, upaya paling mendesak di tengah dampak perang Iran vs Israel ini yaitu mengendalikan penyaluran BBM subsidi.

BACA JUGA:Warga Musi Rawas dan Muratara Wajib Hati-hati Beraktivitas Hari Sampai Besok, Ini Peringatan BMKG Sumsel

Pasalnya, PT Pertamina (Persero) saat ini sedang menahan kenaikan harga dari BBM subsidi serta nonsubsidi selama Februari-Juni 2024 guna menjaga ekonomi serta daya beli masyarakat.

"Kalau ini tidak berkesudahan konflik harus ada langkah yang pas. Sebetulnya kan Perpres 191 itu memang untuk mengalokasikan kepada yang berhak subsidi, itu dulu yang perlu diterapkan," ujar Arifin.

Arifin melanjutkan, dengan adanya pembatasan konsumsi Pertalite ini akan efektif mengurangi beban keuangan negara sebab mahalnya harga minyak mentah.

Hanya saja, Arifin enggan untuk mengungkap hitungan penghematannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: