Soal SE Mendagri Batalkan SK Pelantikan 186 Pejabat Musi Rawas, Begini Pesan Sekda untuk yang Batal Dilantik

Soal SE Mendagri Batalkan SK Pelantikan 186 Pejabat Musi Rawas, Begini Pesan Sekda untuk yang Batal Dilantik

Soal SE Mendagri Batalkan SK Pelantikan 186 Pejabat Musi Rawas, Begini Pesan Sekda untuk yang Batal Dilantik -Dokumen-Diskominfo Mura

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – Surat Keputusan (SK) pelantikan 186 pejabat MUSI RAWAS yang dilantik pada 22 Maret 2024 dibatalkan setelah mempertimbangkan Surat Edaran (SE) Mendagri

Dalam SE terbaru Mendagri tanggal 29 Maret 2024, kepala daerah yang wilayahnya menyelenggarakan Pilkada dilarang melantik pejabat mulai 22 Maret 2024. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Rawas Ali Sadikin menjelaskan,  SE Mendagri tanggal 29 Maret 2024 tersebut mengatur Kewenangan Kepala Daerah yang melaksanakan Pilkada. 

Dimana dalam Aspek Kepegawaian, batas akhir pergantian Pejabat 6 bulan sebelum pelaksanaan Pilkada atau sejak 22 Maret 2024.

BACA JUGA:SK Pelantikan 186 Pejabat Musi Rawas Dibatalkan, 5 Keputusan Bupati Ini Tidak Berlaku

 SE Mendagri tersebut menurut Ali Sadikin,  untuk membantu Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) yang akan diselenggarakan serentak pada Desember 2024. 

“Sesuai SE mendagri semua pejabat yang sudah dilantik kemarin (22 Maret 2024), saat ini dikembalikan ke posisi asal semua," jelas Sekda Musi Rawas dikutip dari sumateraekspres.id, Sabtu 13 April 2024.

Mantan Asisten 1 Setda Musi Rawas itu menambahkan, pelantikan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas merupakan kebutuhan dalam menjalankan roda pemerintahan.

Yakni banyaknya posisi jabatan kosong yang harus diisi. Sehingga Pemda Musi Rawas saat ini sudah melayangkan surat khusus ke Gubernur dan Mendagri.

BACA JUGA:Bukan Hanya Muratara, SK Pelantikan 186 Pejabat Musi Rawas Juga Dibatalkan, Begini Nasib yang Telah Dilantik

Surat izin tersebut dikirim ke Gubernur dan Mendagri setelah dilakukan pembatalan SK terhadap 186 pejabat yang dilantik pada 22 Maret 2024.  

“Kami mengirimkan surat permohonan izin Ke Gubernur maupun ke Mendagri untuk melakukan pelantikan ulang," terang Ali Sadikin.

Ditegaskan Ali Sadikin, seluruh pejabat yang SK pelantikannya dibatalkan kembali di posisi jabatan semula, hingga adanya instruksi atau izin dari Mendagri.

“Sebelum izin itu ada, semua tetap bekerja di posisi semula," tegas Ali Sadikin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: