Jokowi Blak-Blakan Soal Biang Kerok Kenaikan Harga Beras Melonjak

Jokowi Blak-Blakan Soal Biang Kerok Kenaikan Harga Beras Melonjak

Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakkan mengenai biang kerok kenaikan harga beras yang melonjak signifikan belakangan ini.--Instagram @jokowi

LINGGAUPOS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakkan mengenai biang kerok kenaikan harga beras yang melonjak signifikan belakangan ini.

Jokowi mengatakan saat ini harga beras mengalami kenaikan secara luas hampir di seluruh negara.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Rabu, 21 Februari 2024, Jokowi mengatakan harga beras naik karena produksi yang berkurang.

Di Indonesia sendiri, produksi beras berkurang karena perubahan iklim yang ekstrim. Oleh karena itu, hal ini lah yang membuat gagal panen terjadi.

BACA JUGA:Ummi Wisata Travel Lubuk Linggau Kembali Berangkatkan Jemaah Umrah

"Kita tahu harga beras di seluruh negara sekarang naik. Tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh negara. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harganya jadi naik," ungkap Jokowi saat memberikan bantuan beras di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu.

Sementara itu, Jokowi menyebut bahwa pemerintah banyak memberinya bantuan beras kepada masyarakat.

Hal tersebut memberikan keringanan kepada masyarakat di tengah kenaikan harga yang terjadi.

Diketahui, setidaknya ada 22 juta keluarga yang menerima bantuan beras 10 kilogram.

BACA JUGA:Ayah Nagita Slavina Diperiksa Lagi, Kasus Dugaan Pemalsuan Surat, Gideon Tengker: Biasa-biasa Aja

"Pemerintah kita membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya karena harganya naik tadi," kata Jokowi.

Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), beras medium harga rata-ratanya saat ini tercatat berada di level Rp14.070 per kilogram.

Sementara itu untuk harga tertinggi terpantau di Provinsi Papua Pegunungan seharga Rp22.250 per kilogram.

Kemudian, untuk harga terendahnya ada di Provinsi Papua Selatan dengan harga Rp11.800 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: