Banjir di Musi Rawas Meluas, Sudah 5 Kecamatan Terendam, Debit Air Terus Meningkat

Banjir di Musi Rawas Meluas, Sudah 5 Kecamatan Terendam, Debit Air Terus Meningkat

Banjir di Musi Rawas mulai menggenangi jalan Lintas -Tangkap Layar-Instagram polsekmuaralakitan

BACA JUGA:Alhamdulillah, Korban Banjir di Desa Sembatu Jaya Musi Rawas Akhirnya Dapat Bantuan

Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi melalui Wakapolres Kompol Harsono menjelaskan, hasil pemantauan di lapangan, saat ini kondisi hujan masih terjadi di beberapa wilayah di sekitar Kecamatan BTS Ulu.

Kondisi ini menyebabkan debit air Sungai Semangus  kembali meningkat. 

Menurut Kompol Harsono, berdasarkan informasi dari Kades Sembantu Jaya, Dedi Indera Buana kedalaman air di rumah warga bervariasi. 

Rinciannya rumah dengan ketinggian air lebih kurang 150 cm ada 34 rumah, ketinggian air lebih kurang 100 cm dialami 100 rumah dan ketinggian lebih kurang 50 cm ada 70 rumah. 

BACA JUGA:Banjir Ulu Rawas Muratara Sudah Surut, Warga Kesulitan Air Bersih dan Tidak Ada Listrik

Adapun jumlah KK atau rumah yang terdampak banjir di Desa Sembatu Jaya sampai saat ini terdata 204 rumah. 

Kompol Harsono menambahkan, saat ini sudah disediakan Posko pengungsian.

Para personel Polsek BTS Ulu dan Polres Mura, membantu, memindahkan warga korban banjir maupun barang-barang berharga warga ke Posko yang telah disediakan.

Untuk fasilitas yang telah disiapkan Pemerintah Desa yaitu rumah pengungsian di Sekolah Dasar Desa Sembatu Jaya dan dapur umum di kantor Desa Sembatu Jaya.

BACA JUGA:Banjir Genangi Jalan Lintas Musi Rawas – Muba, Pengendara Diminta Hati-hati, Sudah 20 Desa Terendam

Sedangkan tenaga medis ada 2 orang yang standby di Desa Sembatu Jaya, walaupun hingga kini belum ada laporan warga yang sakit parah. 

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Sumsel, Wandayantolis mengatakan puncak musim hujan di Sumsel pada Desember-Januari dengan curah hujan lebih dari 200 mm pada hampir semua wilayah.

Hal ini meningkatkan potensi terjadinya banjir dan juga longsor.

Menurutnya, untuk potensi banjir dan longsor pada wilayah dengan topografi ketinggian dan kemiringan seperti Pagar Alam, Lahat dan Empat Lawang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: