Kelompok Narkoba Bersenjata Ekuador Serang Stasiun TV saat Siaran Langsung, Berikut Kronologinya

Kelompok Narkoba Bersenjata Ekuador Serang Stasiun TV saat Siaran Langsung, Berikut Kronologinya

Viral di media sosial, yang memperlihatkan sekelompok narkoba bersenjata yang memakai balaciava menyerbu sebuah studio stasiun televise yang sedang siaran langsung di Ekuador.--X @kegblgnunfaedh

BACA JUGA:Dua Selebgram Bogor Ditangkap Polisi, Buntut Promosikan Judi Online

Alasan meningkatnya kekerasan di negara tersebut, berkaitan dengan pertikaian antara kartel narkoba, baik asing ataupun lokal, dalam menguasai jalur penyeludupan kokain ke AS dan Eropa.

Pada video yang viral di media sosial yang memperlihatkan serangan ke stasiun TV di Kota Guayaquil pada Selasa, 9 Januari 2024, seorang pria ini menodongkan senapan ke kepala salah satu kru di stasiun TV tersebut.

Terdengar juga suara seorang perempuan yang memohon jangan tembak dan tolong jangan tembak, lalu pada waktu yang bersamaan juga, terdengar seseorang berteriak kesakitan.

“Tolong, mereka datang untuk membunuh kami,” kata seorang karyawan stasiun televisi TC kepada kantor berita AFP melalui pesan WhatsApp.

BACA JUGA:Tukang Parkir di Surabaya Berseteru dengan Dishub Tolak Pembayaran Menggunakan QRIS

"Tuhan jangan biarkan ini terjadi. Para penjahat sedang mengudara." Lanjutnya.

Pihak kepolisian belakangan ini berhasil menangkap para tersangka penyerbu dan mengunggah video para tersangka di media sosial. Aparat ini mengatakan para tersangka akan dihukum sebab tindakan teroris.

Polisi sudah memerintahkan para pegawai di kompleks gedung peemrintah di Quito untuk dievakuasi sebab masalah keamanan.

“Terlalu banyak kegelisahan di kota ini,” kata seorang warga Quito bernama Mario Urena.

BACA JUGA:Prediksi Juventus vs Frosinone, Coppa Italia, Jumat 12 Januari 2024, Kick Off 03.00 WIB

"Di tempat kerja, orang-orang berangkat lebih awal. Semua orang pergi, Anda melihat banyak kemacetan dan alarm di mana-mana. Terjadi kekacauan." Lanjutnya.

Sementara, Presiden Noboa menjelaskan bahwa konflik bersenjata internal kini terjadi di negaranya serta ia memobilisasi angkatan bersenjata untuk melakukan operasi militer.

Guna untuk menetralisir apa yang disebutnya kejahatan transnasional terorganisir, organisasi teroris dan aktor non-negara yang berperang.

Presiden Noboa secara eksplisit menyebut geng Choneros (dinamai sesuai Kota Chone di Provinsi Manabi) serta 21 geng lainnya: Aguilas, AguilasKiller, AK-47, Caballeros Oscuros, ChoneKiller, Covicheros, Cuartel de las Feas, Cubanos, Fatales, Ganster, Kater Piler, Lagartos, Raja Latin, Lobos, Los p.27, Los Tiburones, Mafia 18, Mafia Trebol, Patrones, R7 dan Tiguerones.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: