Debat Capres dan Cawapres Ternoda, Tangan Jahil Pendukung ke Dada MC Perempuan Bikin Geram

Debat Capres dan Cawapres Ternoda, Tangan Jahil Pendukung ke Dada MC Perempuan Bikin Geram

Debat Capres dan Cawapres Ternoda, Tangan Jahil Pendukung ke Dada MC Perempuan Bikin Geram--

PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID – Debat capres dan cawapres ternoda, akibat ulah salah seorang pendukung yang menyentuh dada ke Master of Ceremony (MC) perempuan.

Kejadian ini pun sontal viral, bahkan detik-detik video kejadian tersebut pun beredar di mesia sosial.

Namun jangan salah dahulu, kejadian ini bukannya debat Capres dan Cawapres yang dilaksanakan Selasa 12 Desember 2023 malam.

Melainkan debat capres dan cawapres mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, dalam rangka Pemilihan Raya mahasiswa (Pemira), pada Senin 11 Desember 2023 di Kampus B UIN Raden Fatah, Jakabaring.

BACA JUGA:Indonesia Akan Meluncurkan Rupiah Digital di 2024, Begini Penjelasannya

Dalam video yang beredar, saat terjadinya debat capres dan cawapres mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, seorang oknum mahasiswa naik ke panggung, tangannya bertindak jahil.

Ia sepertinya, hendak merebut mik dari (MC). Tetapi tapi tangan kiri oknum mahasiswa itu menjadikan dada kanan sang MC perempuan itu sebagai sasaran. 

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, M  Imam Zaky Syaputra membenarkan kejadian itu.

“Saat itu MC akan melanjutkan acara yang akan memasuki agenda setelah doa. Tiba-tiba oknum pendukung pasangan salah satu capres dan cawapres mahasiswa naik dan berusaha merebut mik. Tapi pegang dada MC,” ujarnya dikutip dari sumateraekspres.id, Rabu 13 Desember 2023.

BACA JUGA:ASTAGA, Ada Dugaan Korupsi Rumah Tahfidz di Musi Rawas, Jaksa Sudah Minta Audit BPKP

Oknum tersebut dikatakan Imam Zaky, protes soal pelaksanaan Pemira tersebut. Karena menurutnya dilaksanakan tidak sesuai prosedur.

Apalagi undangan debat hanya dikirimkan melalui chat, tidak melalui undangan resmi.

Imam menegaskan, bahwa pihaknya sangat menyesalkan kejadian itu. Karena seorang oknum mahasiswa yang gerayangan telah merusak agenda Pemira. 

“Pada Pemira tahun ini kami sudah semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik, sebagaimana mestinya mahasiswa UIN yang merindukan demokrasi. Karena itu, kami sangat menyesalkan kejadian itu,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: