Diminta Tanggung Jawab Soal Rohingya, ini Tanggapan UNHCR

Diminta Tanggung Jawab Soal Rohingya, ini Tanggapan UNHCR

Diminta Tanggung Jawab Soal Rohingya, ini Tanggapan UNHCR --Instagram UNHCR Indonesia

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID – UNHCR atau Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB Jakarta membuka suara.

Tepatnya atas penyataan Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, yang menduga UNHCR membiarkan orang-orang Rohingya di Cox’s Bazar Bangladesh datang ke Indonesia.

Juru bicara UNHCR Indonesia, Salima menangapi atas tuduhan Kapolda Aceh tersebut dengan tegas.

“UNHCR adalah lembaga kemanusiaan. Di mana pun di dunia, tidak hanya di Aceh/Indonesia, kami berkomitmen memberikan perlindungan dan membantu pengungsi,” ujarnya dikutip Sabtu 9 Desember 2023.

BACA JUGA:Viral Pengakuan Pengungsi Rohingya, Bayar Jutaan Rupiah untuk Berangkat ke Indonesia

Salima, selaku juru bicara UNHCR menjawab hal tersebut saat dirinya ditanya mengenai tanggapan UNHCR Jakarta terkait tuduhan dari Kapolda Aceh itu.

Diketahui dari pernyataan tertulisnya juga, Salima mengatakan UNHCR mengadvokasi negara-negara agar pengungsi dapat menerima perlindungan internasional, baik dari mana pun mereka berasal hingga kapan pun mereka datang.

Selain itu, ia juga mengatakan, saat para pengungsi ini tinggal sementara di negara suaka seperti Indonesia.

Lembaga UNHCR juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan perlindungan mereka sudah terpenuhi dengan cara yang tidak membebani masyarakat.

BACA JUGA:Polisi Tangkap Warga Bangladesh Diduga Pelaku Penyelundup Imigran Asal Rohingya ke Pidie Aceh

Dan juga Salima menjelaskan bahwa pengungsi ini dinilai dapat memberikan kontribusi kembali apabila mereka diberi kesempatan.

“Indonesia selama bertahun-tahun sejak tahun 1970-an telah menjalankan tradisi kemanusiaan dalam menerima pengungsi dan kami berharap masih dapat melihat semangat solidaritas dan kemanusiaan yang sama kuatnya hingga saat ini,” sambungnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa para pengungsi ini merupakan orang-orang yang rentan dan terpaksa melarikan diri untuk dapat menghindar dari penganiayaan, konflik hingga perang yang dapat membahayakan nyawa mereka dan keluarganya.

“Advokasi ini tidak hanya kami jalankan untuk pengungsi Rohingya, tapi untuk semua pengungsi di dunia, dan juga tidak hanya kami mintakan kepada Indonesia, tapi setiap negara di dunia,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: