Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot di Bali: Hasto PDIP Geram

Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot di Bali: Hasto PDIP Geram

Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot di Bali: Hasto PDIP Geram--instagram: sekjenpdiperjuangan

LINGGAUPOS.CO.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan pencopotan bendera partainya dan baliho Ganjar-Mahfud MD di Bali pada Selasa 31 Oktober 2023 saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencederai rasa keadilan.

Hasto menganggap aksi pencopotan baliho PDIP dan Ganjar-Mahfud di Bali juga kontradiktif dengan kunjungan Jokowi di Sumatera Barat sepekan sebelumnya.

Kala itu, baliho bergambar Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming justru bertebaran di sepanjang jalan bersamaan kedatangan Jokowi.

"Apa yang terjadi dengan kehadiran Bapak Presiden di Sumbar, dengan yang terjadi di Bali, ternyata dua hal yang sangat kontradiktif," ujarnya.

BACA JUGA:Kasihan Pasien Cuci Darah dan BPJS Kesehatan, Jika Operasional RS dr Sobirin di Lubuklinggau Dihentikan

Namun, Hasto mengaku turut senang dengan suara masyarakat terkait pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil.

Ia menyebut penyalahgunaan wewenang tidak akan mudah dilakukan dalam iklim demokrasi yang baik.

Hasto menghimbau masyarakat saat ini sudah mulai cerdas menangkap fenomena publik. Menurutnya, masyarakat telah menjadi bagian penting dalam pelaksanaan pemilu yang adil dan tanpa campur tangan kekuasaan.

"Respons dari masyarakat luas semakin menguatkan dan semakin menguatkan kami, bahwa abuse of power tidak bisa dilakukan di dalam iklim demokrasi yang baik," kata Hasto.

BACA JUGA:Operasional RS dr Sobirin Dihentikan, Pindah ke RS Pangeran M Amin, Kasihan Peserta JKN BPJS Kesehatan

Aksi pencabutan bendera PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud MD jelang kunker Presiden Jokowi bertempat di Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar Bali, pada Selasa 31 Oktober 2023 sekitar pukul 10:20 WITA.

Pencopotan baliho kemudian meluas di sepanjang jalan menuju tiga lokasi kunjungan kerja Jokowi, mulai Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, hingga Kota Denpasar, Bali.

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menjelaskan alasan dilakukan pencopotan baliho capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke wilayah Kabupaten Gianyar, Bali.

Menurutnya, penertiban alat sosialisasi politik, termasuk pencopotan baliho Ganjar-Mahfud, di sekitar lokasi kunjungan kerja Jokowi dimaksudkan untuk menjaga netralitas kegiatan Presiden. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: