Boikot Produk Israel Apa Dampaknya?

Boikot Produk Israel Apa Dampaknya?

Boikot Produk Israel Apa Dampaknya?--instagram: zaf.cl

LINGGAUPOS.CO.ID - Pasukan Hamas Palestina menyerang dan ingin merebut kembali tanah yang awalnya dijajah oleh Israel. Perlawanan ini pun banyak menjadi pemberitaan di berbagai media.

Salah satu upaya yang dilakukan juga dengan banyaknya ajakan untuk memboikot produk-produk Israel yang ramai di serukan di media sosial. Aksi ini bisa menjadi salah satu dukungan kita terhadap Palestina selain donasi dan doa.

Akibat dari penyerangan di jalur Gaza banyak masyarakat sipil yang menjadi korban mulai dari anak-anak , hingga perempuan. 

Dikutip dari newsroom gerakan boikot ini digaungkan lewat BDS atau Boikot, Divestasi , dan sanksi. Gerakan ini sudah ada sejak tahun 2005 dan diawali dukungan 170 organisasi Palestina. 

BACA JUGA:Viral Konten Israel Mengejek Palestina, Mengarah ke Psywar, Apa Itu Psywar, ini Penjelasannya

BDS adalah bentuk protes non kekerasan dengan mendorong boikot ekonomi dan budaya. Ia juga menekankan Negara untuk melakukan divestasi keuangan dan sanksi terhadap Israel.

Tujuannya adalah agar Israel patuh terhadap aturan hukum internasional dan menghentikan kebijakan yang dianggap apartheid terhadap palestina. 

BDS merilis sejumlah target boikot yang dinilai sangat terlibat dengan Israel.

Target utamanya Axa , Hp, Carrefour, Siemens, Ahava, Puma dan Sodastream.

BACA JUGA:Buntut Dukung Palestina, Benzema Dianggap Teroris di Negaranya Sendiri: Benzema Punya Hubungan dengan IM

Puma diboikot karena mensponsori tim sepak bola Israel. Sedangkan Axa dinilai berinvestasi di bank-bank Israel. 

BDS juga mengajak publik memberi tekanan sosial kepada Domino’s Pizza, Starbucks, MCDonald's, Burger king's, papa john's, dan pizza hut. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut memberikan dukungan kepada Israel. 

BDS Indonesia juga mengajak masyarakat untuk beralih ke produk lokal. Sekaligus mendukung perekonomian Indonesia. 

Pihak BDS bilang banyak dampak yang dihasilkan dari hasil gerakannya. Seperti penolakan sejumlah Negara terhadap Israel dalam event dunia, sampai perusahaan Israel yang kehilangan kontrak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: