Kualitas Udara Palembang Terburuk di Indonesia, Gubenur Sumatera Selatan Salat Istisqa Meminta Hujan

Kualitas Udara Palembang Terburuk di Indonesia, Gubenur Sumatera Selatan Salat Istisqa Meminta Hujan

Salat Istisqa di bawah kabut asap Palembang --

PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.IDKualitas udara di Kota Palembang, Sabtu 30 September 2023, kembali menjadi terburuk di Indonesia.

Kualitas udara Kota Palembang yang diupdate situs iqair.com pukul 13.00 WIB, dengan Indeks Kualitas Udara pada angka 181 AQI US.

Dengan polutan PM2.5 dengan kosentrasi 113µg/m³, O3 dengan kosentrasi 5.7µg/m³, NO2 dengan kosentrasi 8.9µg/m³ dan SO2 dengan kosentrasi 4.9µg/m³.

Karena itu juga, Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru melaksanakan salat istisqa yang dilaksanakan di halaman Griya Agung Palembang, Sabtu 30 September 2023.

BACA JUGA:Kualitas Udara Muara Beliti dan Muara Rupit Tidak Sehat, Sabtu 30 September 2023, Palembang Paling Tidak Sehat

Salat istisqa meminta hujan ini dihadiri sejumlah ulama dan ribuan jemaah yang terdiri dari kalangan pegawai, pelajar,  TNI/Polri dan masyarakat umum.

KH Tarmizi Muhaimin memimpin doa dan zikir sebelum pelaksanaan salat istisqa. Sementara Khatib dan Imam dalam salat ini, yakni KH Solihin Hasibuan.

Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru menjelaskasn salat istisqa dilakukan, sebagai bentuk bentuk ikhtiar memohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan.

Karena, panasnya cuaca akibat elnino yang tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia. 

BACA JUGA:Rekomendasi Kolam Renang dengan Konsep Alam Terbuka di Lubuklinggau, Serasa Berenang di Langit

Sehingga kemarau dan menyebabkan kebakaran lahan dan hutan (Kathutla) yang mengakibatkan kabut asap menyelimuti sejumlah kawasan di Sumatera Selatan.

Selain karhutla dan kabut asap, dampak lain yang ditimbul akibat  kemarau  menyebabkan tidak produktifnya lahan pertanian akibat kekurangan pasokan air. 

“Bayangkan beberapa bulan terakhir di Sumatera Selatan sebulan ini tidak ada hujan sama sekali. Kita berharap melalui doa-doa yang kita panjatkan pagi ini, akan diijabah Allah SWT,” harapnya.

Herman Deru menegaskan,  dari jauh hari Pemprov Sumatera Selatan  telah berupaya sekuat tenaga dan kemampuan  mengatasi dampak kemarau, termasuk  antisipasi terjadinya  karhutla. Bahkan petugas pemadaman api terus berusaha berjuang memadamkan api selama terjadinya karhutla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: