Kabut Asap Semakin Tebal, Palembang Juara Pertama Polusi Udara, Pelajar Diminta Sekolah Daring

Kabut Asap Semakin Tebal, Palembang Juara Pertama Polusi Udara, Pelajar Diminta Sekolah Daring

Pengendara menembus kabut asap di Palembang. Kota ini Selasa 26 September 2023 menduduki peringkat pertama kota dengan polusi udara di Indonesia--sumaterakekspres.id

PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.IDKabut asap semakin menebal di PALEMBANG, yang diduga sebagai akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Bahkan Selasa 26 September 2023 sejak pagi kabut asap sudah membungkus Kota Palembang. 

Bahkan, kualitas udara di Kota Palembang menduduki posisi pertama sebagai kota paling berpolusi di Indonesia.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.00WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Palembang berada di angka 299.

BACA JUGA:Agus Fatoni Pj Gubernur Sumatera Selatan, Pelantikan di Jakarta, Berikut ini Profilnya

Atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 96.9 mikrogram per meter kubik.

Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia.

Juga kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. 

Kendati begitu, belum berdampak pada operasional penerbangan di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

BACA JUGA:Kronologi, Terungkapnya Hoax Pembunuhan Lansia Lubuk Tanjung Lubuklinggau, 2 Cucu Jadi Tersangka

Executive General Manager PT AP II KC Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, R Iwan Winaya Mahdar mengonfirmasi bahwa jadwal penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional SMB II Palembang masih berjalan sesuai rencana, tanpa penundaan atau keterlambatan akibat asap.

“Penerbangan berlangsung lancar, belum ada penundaan karena asap tebal pagi ini,” ungkap Iwan, dikutip dari sumateraekspres.id.

Meskipun asap pada pagi hari lebih pekat dari sebelumnya, jarak pandang di landasan atau runway masih memadai untuk pesawat melakukan lepas landas dan mendarat.

“Visibilitas di landasan masih di atas 1200 meter, sehingga pesawat masih dapat melakukan lepas landas dan mendarat seperti biasa,” jelas Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: