Kabut Asap Menebal, Ini dia Cara Mengatasinya Agar Tubuh Tetap Fit

Kabut Asap Menebal, Ini dia Cara Mengatasinya Agar Tubuh Tetap Fit

ilustrasi polusi udara--Pixabay.com

LINGGAUPOS.CO.ID – Sejumlah kota di Indonesia kota di Indonesia diselimuti kabut asap imbas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu, dan menyebabkan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) meningkat.

Namun pegiat lingkungan khawatir situasinya”dapat memburu” mengingat musim kemarau yang kering – akibat fenomena El Nino – masih akan berlangsung hingga Oktober.

Kabut asap yang menyelimuti Indonesia salah satunya kota Palembang menyebabkan polusi udara yang memburuk, akibat kebakaran hutan tahun ini.

BMKG mengatakan bahwa karhutla menjadi salah satu penyebab memburuknya kualitas udara di Palembang belakangan ini.

BACA JUGA:Wajib Coba, ini Buah Penurun Kolesterol yang Disebut dalam Alquran

Lalu bagaimana cara kita mengatasi polusi udara yang kian buruk ini? Nah LINGGUPOSCO.ID dikutip dari laman dinas kesehatan terdapat beberapa cara sebagai berikut:

1. Batasi aktivitas di luar ruangan

Hindari atau kurangi aktivitas di luar ruangan untuk mengatasi risiko paparan asap. Ini sangat dianjurkan bagi mereka yang memiliki gangguan pernapasan atau penyakit jantung. Meski demikian, orang sehat sekalipun juga dapat terkena dampaknya.

Mengingat kepekatan kabut asap bisa berbeda setiap harinya dan dengan cepat menyebar, baiknya lakukan pengecekan kualitas udara secara berkala melalui aplikasi atau laman resmi Kementerian Lingkungan  hidup dan kehutanan. 

BACA JUGA:CPNS Sebentar lagi, ini Dia Cara Menjawab Pertanyaan Saat Wawancara

Dengan begitu langkah perlindungan seperti menyediakan masker yang tepat bisa dilakukan.

2. Gunakan masker

Saat kualitas udara tidak bagus, tidak disarankan berkegiatan di luar ruangan tapi jika ada kegiatan diluar ruangan harus memakai alat pelindung diri seperti memakai masker.

Seperti jenis masker N95 yang terdapat respirator yang lebih efektif menyaring 95 persen polutan. Untuk masker biasa termasuk masker hijau juga bisa digunakan, hanya saja efektivitasnya jauh di bawah respirator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: