Penjual Seblak Asal Cianjur Jawa Barat yang Membunuh Mahasiswa Diburu Polisi, Fecebooknya Dikepoin Netizen

Penjual Seblak Asal Cianjur Jawa Barat yang Membunuh Mahasiswa Diburu Polisi, Fecebooknya Dikepoin Netizen

Terduga tersangka inisial D dan komenter netizen di facebooknya--

Pasalnya penjual seblak bernama D yang berasal dari Kampung Karang  Kelurahan Ciharashas Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, diduga melakukan pembunuhan.

D diduga melakukan pembunuhan terhadap mahasiswa bernama Fengki Saputra (24), warga Desa Sukamaju Kecamatan Sumberharta Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan.

Korban Frengki ditemukan tidak bernyawa di kamar kontrakan, Jalan Sejahtera, RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan, Jumat 8 September 2023 sekitar pukul 07.30 WIB.

BACA JUGA:Mahasiswa STAI Bumi Silampari Lubuklinggau Dibunuh Penjual Seblak, Motor Korban Hilang

Diketahui, bahwa D dan korban Frengki tinggal bersama di kamar belakang kontrakan tersebut.

Sementara kontrakan diketahui disewa oleh Nia Kurniati Rahayu (33) pemilik usaha seblak di Silampari Foodcourt Kota Lubuklinggau.

Adapun D dan korban Frengki sama-sama bekerja dengan Nia.

Dugaan pelaku pembunuhan terhadap Frengki adalah D, karena sebelum kejadian Nia pulang ke Cianjur menjemput ibunya.

Sehingga yang ada di rumah kontrakan hanya mereka berdua. Selain itu, saat Frengki ditemukan tidak bernyawa, D menghilang. Bahkan sepeda motor korban juga raib.

Kapolres Lubuklinggau Indra Arya Yudha melalui Kasat Reskrim AKP Robi Sugara didampingi Kanit Pidum Iptu Jemmy Amin Gumayel membenarkan dugaan tersebut.

"Diduga pelaku itu tinggal satu rumah, kawan dia (korban) bekerja," ujarnya, Minggu 10 September 2023.

BACA JUGA:Pembunuh Adiknya Sudah Ditangkap, ini Permintaan Bupati Muratara Kepada Polisi dan Keluarga

Juga dijelaskan bahwa tersangka kemungkinan sudah kabur jauh. Bahkan diperkirakan sudah ke Pulau Jawa, karena diketahui D adalah warga Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.

"Jadi untuk terduga pelakunya itu sudah ada dan sudah kita tetapkan," katanya.

Namun ditegaskannya, bahwa pihaknya tetap menggunakan azas praduga tak bersalah dalam menentukan terduga pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: