Ketahui! Lifi Bisa Kalahkan Wifi, Kecepatan Bisa 100 Kali Dibanding Wifi, Simak Ulasannya

Ketahui! Lifi Bisa Kalahkan Wifi, Kecepatan Bisa 100 Kali Dibanding Wifi, Simak Ulasannya

LiFi dan WiFi.--

 

LINGGAUPOS.CO.ID - Light Fidelity (Lifi) merupakan teknologi komunikasi nirkabel dua arah yang berkecepatan tinggi dan mirip dengan teknologi Wi-Fi.

 

Istilah ini dicetuskan oleh Harald Haas dan merupakan sebuah bentuk dari komunikasi yang memanfaatkan cahaya tampak. Teknologi ini dapat menjadi pelengkap komunikasi RF.

 

Sedangkan Wireless Fidelity (Wifi) merupakan sebuah jaringan nirkabel yang biasa digunakan oleh perangkat computer untuk dapat terhubung ke internet tanpa menggunakan kabel apapun.

 

Pada awalnya istilah wifi digunakan untuk menggantikan LAN atau local area network yang dimana jenis wireless berdasarkan standart protokol jaringan.

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Nggak Nyangka, Ternyata Begini Cara Bujang Bekorong Mencari Tempat Bidadari Mandi

 

Jaman sekarang siapa yang tidak membutuhkan Wifi dan Wifi merupakan kebutuhan pokok untuk bisa mengakses internet selain menggunakan Kuota Data.

 

WiFi telah menjadi bagian penting dari kehidupan pengguna internet.

 

Ini bahkan menjadi hal nomor satu yang membuat seseorang tidak dapat hidup tanpanya, berdasarkan survei terbaru oleh Direct Line yang dilakukan oleh Opinium Research.

 

Namun, masalah konektivitas internet masih lazim di seluruh dunia. Terkait itu, LiFi bisa menjadi upgrade yang bagus. Lantas apa itu Li-Fi?

BACA JUGA:Viral! Video Syur 48 Detik Tenaga Kesehatan di Ogan Ilir Saat Mandi Sambil VCS

 

Mengutip laman LiFi.co, LiFi yang merupakan kependekan dari Light Fidelity adalah sistem Visible Light Communications yang mentransmisikan komunikasi internet nirkabel dengan kecepatan tinggi yang dapat melebihi 100 Gbps.

 

Teknologi LiFi menggunakan cahaya untuk mengirimkan data. Ini artinya LiFi dapat memanfaatkan spektrum cahaya untuk menyediakan komunikasi nirkabel yang lebih cepat hingga 100 kali lipat.

 

Teknologi ini bekerja dengan menggunakan bola lampu LED untuk memancarkan pulsa cahaya. Dalam pulsa tersebut, data dapat tersalurkan kepada dan dari penerima.

 

Mengapa memerlukan LiFi?

BACA JUGA:Soal Ibu di Lubuklinggau Ditemukan Tak Bernyawa, Begini Hasil Pemeriksaan Polisi

 

Masih menurut LiFi.co, konsumsi data nirkabel meningkat 60 persen setiap tahun yang berarti ruang frekuensi radio menjadi jenuh. Ini dapat menyebabkan fenomena yang disebut krisis spektrum, yakni potensi kurangnya spektrum frekuensi nirkabel yang diperlukan untuk mendukung semakin banyak perangkat konsumen.

 

Artinya, jaringan nirkabel dapat berdampak negatif pada kecepatan internet. "Akhirnya, WiFi tidak akan mampu memenuhi permintaan data," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bengkuluekspres.disway.id