Keramat Moneng Tekending, Perantau Asal Rejang Lebong Mencari Peruntungan di Musi Rawas, Bertemu SAD
Keramat Moneng Tekending memiliki sejarah tersendiri menurut cerita rakyat Kabupaten Musi Rawas-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
Senjata yang dibawa Suku Anak Dalam tersebut diantaranya Kujur, Keris, Pisau, Panah dengan cara diikat dan diletakkan di dalam perahu.
Tanpa merasa curiga, rombongan Suku Anak Dalam tadi menuruti apa yang dipesankan Raden Jepa.
Tidak lama kemudian Suku Anak Dalam atau Suku Kubu tersebut beranjak pergi ke seberang menuju rumah Raden Jepa.
Saat itulah Raden Jepa dengan leluasa menenggelamkan perahu berisi senjata milik Suku Anak Dalam k sungai. Dengan cara ini, rombongan Suku Anak Dalam tidak bisa lagi mengambil senjatanya.
Rombongan Suku Anak Dalam sangat terkejut dan tidak lama kemudian Raden Jepa berteriak Hai, Suku Kubu orang yang kalian cari ada disini.
Sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri, dia mengatakan akulah Raden Jepa. Setelah mendengar perkataan yang diteriakkan Raden Jepa, Suku Kubu tadi sangat marah.
Karena ingin cepat datang menemui Raden Jepa untuk menyerang, tanpa disadari Pimpinan Suku Kubu melangkah dari tepi sungai ke tepi sebarang sungai hanya dengan satu langkah.
Sehingga meninggalkan jejak telapak kaki dan tempat tersebut diberi nama oleh masyarakat Teluk Kubu.
BACA JUGA:Kisah Dusun Muara Beliti Musi Rawas, Si Pahit Lidah Kecewa, Sumpah Mojomanis jadi Majapahit
Sekarang Dusun Kute Tanah dan Dusun Moneng Tekending sudah tidak lagi melebur. Keduanya menjadi satu desa diberi nama Desa Muara Kati Lama.
Kemudian nama Moneng Tekending diabadikan sebagai nama jalan. Setelah meninggal Raden Jepa dijuluki Moneng Tekending oleh masyarakat Desa Muara Kati.
Makamnya berada di seberang Sungai Beliti dan masyarakat menganggap Makam Moneng Tekending ini Keramat.
Sebab apabila ada orang yang bermunajat atau memohon bantuan berdoa di atas makamnya, dengan seizin Allah SWT akan terkabul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: