Buya Yahya Sebut Ikut Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Sah, Ustadz Adi Hidayat Bilang Begini

Buya Yahya Sebut Ikut Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Sah, Ustadz Adi Hidayat Bilang Begini

Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat memaparkan mengenai kapan waktu yang tepat melaksanakan ibadah puasa Arafah.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Adem Banget! Perbedaan Puasa Arafah Ikut Arab Saudi atau Indonesia? Ini Fatwa Syekh Muhammad Jaber

Ustadz Adi Hidayat menegaskan pelaksanaan waktu puasa Arafah sebaiknya mengukiti penetapan waktu 9 Dzulhijah. 

"Jadi jatuh puasanya pada waktunya, bukan pada momentum wukufnya," tegas ustad Adi Hidayat. 

Ustad Adi Hidayat mencontohkan, Pemerintah Saudi menetapkan wukuf di Arafah atau 9 Dzulhijjah jatuh pada 27  Juni 2023. Sementara Pemerintah Indonesia menyatakan 9 Dzulhijah jatuh pada 28 Juni 2023. 

Masalah perbedaan waktu penetapan 9 Dzulhijah ini, ustaz Adi Hidayat menjelaskan secara sederhana dengan merujuk pada penggunaan kata 'yaum' yang digunakan dalam menjelaskan puasa Arafah di dalam hadis Rasulullah.

BACA JUGA:Kabar Gembira! Resmi Jokowi Restui Tiket Gratis 3 Bulan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 

Dalam hadis tersebut menegaskan puasa dilakukan bukan mengikuti momentumnya, tapi mengikuti waktunya.

Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat menganggap tidak masalah jika ada perbedaan penentuan waktu kapan 9 Dzulhijjah.

Sehingga untuk melaksanakan puasa Arafah adalah mengikuti penetapan dari pemerintah atau pihak berwenang setempat kapan jatuhnya tanggal 9 Dzulhijjah. Bukan melihat pada kapan wukuf di Saudi.  

Artinya, kalau di suatu tempat, suatu daerah, suatu negara, sudah masuk tanggal 9 Dzulhijjah, sekalipun tidak sama dengan waktu orang wukuf di Saudi, maka umat muslim harus menunaikan puasa Arafah.  

BACA JUGA:Bila Tidak Ingin Hewan Kurban Idul Adha 2023 Tak Sah! Buya Yahya: Jangan Sembelih di Waktu ini

Dalam kanal YouTube nya Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa ada perbedaan yang mendasar antara puasa Arafah dengan puasa sunnah lainnya. 

"Beda puasa arafah dengan puasa biasa, bukan sekedar menahan lapar dan haus," kata Ustaz Adi Hidayat.

 "Kalau sekedar menahan lapar dan haus, umat muslim enggak usah nunggu arafah, senin puasa, kamis puasa, ayyamul bidh puasa," lanjutnya. 

Ustaz Adi Hidayat berpesan, ketika melaksanakan puasa arafah sebaiknya dibarengi dengan intropeksi diri terkait dosa-dosa yang selama ini telah dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: