AP II Ungkap 5 Tantangan Sektor Penerbangan Nasional Di Masa Mendatang

AP II Ungkap 5 Tantangan Sektor Penerbangan Nasional Di Masa Mendatang

Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT) menggelar Seminar Nasional Sustainable Smart Transportation Menuju Indonesia Emas 2045 di Universitas Negeri Surabaya.-ist---

BACA JUGA:Ini Manfaat, Tata Cara dan Niat Puasa Arafah, Ustadz Adi Hidayat: Jangankan Dosa Kecil dan Besar Juga Diampuni

Kemudian tantangan ketiga terkait dengan peningkatan aspek operasional dan infratruktur guna berdampak pada peningkatan kapasitas bandara dan load factor di setiap penerbangan, termasuk juga peningkatan pelayanan dan operasional. 

Adapun tantangan keempat dan kelima terkait dengan lingkungan, yakni penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan terkait dengan emisi karbon. 

“Sektor penerbangan nasional harus memperhatikan keberlanjutan. Bandara AP II sendiri sudah mulai menggunakan energi baru terbarukan (EBT) di sejumlah bandara. Pada 2021-2028, di 20 bandara AP II akan dioperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas total 26 megawatt peak (MWp),” ujar Muhammad Awaluddin. 

Muhammad Awaluddin optimistis sektor penerbangan nasional mampu menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

BACA JUGA:Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2023, ini Keutamaannya

“Tantangan yang ada dapat kita hadapi dengan pengembangan ekosistem penerbangan yang terdiri Air Transport, Travel dan Tourism. Pengembangan ekosistem penerbangan ini dapat dilakukan dengan konsep Indonesia Aviaconomics.”

“Di dalam konsep Indonesia Aviaconomics, suatu bandara memiliki ekosistem yang memberikan dampak ekonomi secara luas dengan membuka ribuan bahkan puluhan ribu lapangan pekerjaan, serta memiliki aktivitas ekonomi yang tinggi,” ujar Muhammad Awaluddin. 

Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan pembahasan yang dilakukan para pelaku stakeholder transportasi di seminar nasional ini agar dapat ditindaklanjuti dengan karya-karya akademisi.

Adapun narasumber lainnya yang hadir yaitu Staf Khusus Menteri Perhubungan Abdulhamid Dipopramono, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Rizal Wasal, Direktur Utama DAMRI Setia N. Milatia Moemin, Ketua Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia Sutopo Kristanto, dan Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana dan Direktur Human Capital PT Hutama Karya Muhammad Fauzan. 

BACA JUGA:Kapolres Muratara yang Baru, AKBP Koko Arianto Wardani Ternyata Jago Tembak

Di tempat sama, Ketua Dewan Pembina FSTPT yang juga Guru Besar Transportasi Universitas Gadjah Mada Prof Dr Ir Agus Taufik Mulyono sebagai moderator seminar nasional tersebut menyampaikan hasil dari diskusi para stakeholder transportasi nasional.

Demikian ini, sebut Agus Taufik, akan membuka wawasan untuk pengembangan riset transportasi yang aplikatif dan dapat dimanfaatkan.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id