Kenapa Dinamankan Puasa Arafah dan Dilaksanakan pada 9 Dzulhijah? Berikut Makna dan Penjelasannya

Kenapa Dinamankan Puasa Arafah dan Dilaksanakan pada 9 Dzulhijah? Berikut Makna dan Penjelasannya

Ilustrasi Puasa Arafah--

1. Puasa Arafah hukumnya sunah muakkadah, sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu, kecuali bagi jemaah haji yang sedang wukuf. 

Jemaah haji yang sedang di Arafah tidak disunahkan untuk puasa di Arafah.

2. Nabi Muhammad SAW menegaskan keutamaan puasa Arafah, yaitu dapat menghapus dosa.

3. Sedang puasa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, itu sebagai informasi, dan stimulasi agar kita tergerak untuk melaksanakan ibadah. 

BACA JUGA:Ustadz Fauzan Aziz, Jamaah Haji Lubuklinggau yang Meninggal Dunia, Sempat Jatuh di Kamar Mandi

Bukan berarti pendekatan dagang atau pendekatan deposit sehingga bisa berbuat apa saja lantaran puasa dan dijamin pengampunan untuk memperoleh pengampunan, tapi tentu ada syarat dan kondisinya tidak sekadar puasa begitu saja. 

Berikut ini merupakan bacaan niat yang bisa dibaca oleh kaum muslimin yang hendak melaksanakan ibadah puasa Arafah.

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aala

BACA JUGA:Tol Kapal Betung Dipastikan Selesai Seminggu Sebelum Kedatangan Jokowi

Artinya: "Saya sengaja berpuasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala,"

Keutamaan Melaksanakan Puasa Arafah

Meski tergolong ke dalam ibadah sunnah, puasa Arafah memiliki sejumlah keutamaan yang sayang untuk dilewatkan.

Berikut pembahasannya sebagaimana dikutip dari buku Ternyata Shalat dan Puasa Sunnah Dapat Mempercepat Kesuksesan tulisan Ceceng Salamuddin MAg dan buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus yang disusun oleh Muhammad Arifin Rahman.

BACA JUGA:Tugas Tim Beruang Satreskrim Polres Muratara, Nomor 1 Sangat Dinanti Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: