Ternyata Keluarga Pasien Ngamuk di RSUD Rupit Muratara Sudah Sering Terjadi, Dokter Jaga Juga Pernah Dipukul
Anggota Kepolisian dari Polres Muratara saat mendatangi RSUD Rupit melakukan olah TKP pengerusakan aset oleh keluarga pasien.-Dokumen-sumateraekspres.bacakoran.id
BACA JUGA:646 Narapidana yang Dapat Remisi Hanya 12 Orang yang Bebas, Kok Bisa?
Pendi mengaku aksi pengrusakan, intimidasi dan vandalisme ini sudah berulang kali terjadi di RSUD Rupit.
Namu kejadian sebelumnya hanya aksi pengrusakan aset dan intimidasi terhadap petugas medis.
Tidak ada petugas yang jadi sasaran amuk keluarga pasien dipukul atau sebagainnya.
Bahkan kata Pandi di RSUD Rupit pernah terjadi aksi pemukulan terhadap Dokter jaga oleh keluarga psien serta sejumlah kejadian lainnya.
BACA JUGA:Diprotes Anak Buahnya Soal Honor Pos Pam Idul Fitri 1444 H, Kadishub Muratara Bilang Begini
Pendi berharap aksi pengerusakan dilakukan keluarga pasien tidak terulang kembali.
“Petugas medis itu bekerja sesuai SOP. Dan kami melakukan pelayanan terhadap masyarakat sesuai aturan," tegasnya.
Pihak RSUD Rupit mengaku, intimidasi terhadap petugas medis saat melakukan pelayanan, sangat sering terjadi berulang kali.
Namun kejadian sebelumnya tidak dilaporkan ke aparat kepolisian.
“Kalau kajaian kemarin ini, kami anggap sudah diluar konteks karena ada pengrusakan dan lainnya," ucapnya.
Sementara itu informasi diterima sejumlah perangkat Desa Karang Anyar sempat mendatangi RSUD Rupit dan meminta maaf mewakili keluarga pasien.
Mereka berjanji akan mrngganti sejumlah kerugian yang dialami RSUD Rupit.
Namun hingga saat ini proses laporan terhadap pengrusakan aset RSUD Rupit oleh keluarga pasien terus berlanjut di pihak kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sumateraekspres.bacakoran.co