Peserta BPJS Kesehatan yang Nunggak Bayar Iuran Masih Bisa Berobat Gratis, Begini Solusinya

BACA JUGA:Sound System Konser Rhoma Irama di Ogan Ilir 80.000 Watt, Luas Panggung Melebihi Lapangan Badminton

Jika dilihat dari data BPJS Kesehatan Cabang Lubuklinggau per Desember 2022, tunggakan peserta mandiri atau Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri dari Kota Lubuklinggau sekitar Rp 23 Miliar.

“Kasus seperti ibu BA ini, lapornya ke Dinkes atau ke Dinsos. Nanti warga ini akan diminta melengkapi syarat, baru bisa dimasukkan jadi peserta KIS PBI APBD maupun KIS PBI APBN. Lalu nanti Dinkes / Dinsos yang laporan ke BPJS Kesehatan,” jelas Patria.

Lantas bagaimana dengan tunggakannya.

Sekalipun kepesertaan ibu yang bersangkutan bisa segera aktif setelah menjadi peserta KIS PBI APBD/APBN (bukan peserta mandiri) lagi, namun tunggakan iuran tetap ada (menempel). 

BACA JUGA:Demi Sang Itri dan Buah Hati, Pria di Palembang Sumatera Selatam Ini Rela Masuk Penjara

Namun nominal tunggakannya tidak akan ada penambahan lagi. 

Karena kepesertaannya sudah berubah, iuran BPJS Kesehatannya sudah ditanggung APBD maupun APBN. 

“Dia juga bisa segera berobat menggunakan Kartu JKN KIs-nya,” ungkap Patria.

Meski begitu, setiap bulan BA tetap akan ditagih tunggakan iuran oleh BPJS Kesehatan. 

BACA JUGA:Cara Buat Link WhatsApp dengan Teks dan Isi Pesan Tanpa Aplikasi

Menurut Patria tidak ada istilah pemutihan dalam hal tunggakan iuran BPJS Kesehatan. 

“Makanya saran saya bisa melakukan metode pelunasan dengan program Rencana Pembayaran Iuran Bertahap (REHAB) agar tak begitu berat proses pelunasan tunggakan iuran BPJS Kesehatannya,” ungkapnya.

Program Rehab memberikan keringanan dan kemudahan bagi peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) untuk membayar tunggakan iuran secara bertahap.

“Pembayaran tunggakan bertahap ini juga sudah memperhitungkan tunggakan untuk satu keluarga,” jelasnya.

Sumber: