Pusing Harga BBM Mahal, Bensin Sawit Bisa Jadi Solusi, ini Kata Dahlan Iskan

Pusing Harga BBM Mahal, Bensin Sawit Bisa Jadi Solusi, ini Kata Dahlan Iskan

Unit Percontohan Produksi Bensi Sawit (Bensa)--

Maka, saya kira, bensa itu, kelak, akan dicampur dengan bensin RON 83. Untuk menjadi bensin RON 93. Atau variasi sejenis.

BACA JUGA:HokBen Segera Buka di Lubuklinggau, Mampukah Bertahan?

Pemerintah mendukung penuh langkah ITB tersebut. Toh, ada dana besar yang bisa dipakai untuk melanjutkan penelitian itu: dana khusus sawit. Yang dikumpulkan pemerintah dari para pengusaha sawit –di luar APBN.

Dana tersebut sekarang terkumpul di BLU (Badan Layanan Umum) Sawit di bawah Kementerian Keuangan. Tujuannya, membantu pengembangan green energy dari sawit.

Tahap pertama akan dibangun pabrik IVO berkapasitas 50.000 ton di Sumsel. Saya perkirakan perlu biaya sekitar Rp 120 miliar –saya samakan dengan pabrik CPO/PKS.

Setelah bensa dibuat dari IVO –bukan lagi dari CPO– tentu harga bensa bisa lebih rendah. Tapi, serendah-rendahnya harga bensa –perkiraan saya– masih akan di sekitar Rp 20.000/liter.

BACA JUGA:Pertalite Akan Diganti, Harganya Lebih Murah, Hanya Rp3.100 Per Liter

Memang harga sawit luar biasa mahal. Pesaing bensa adalah mulut manusia. Kian banyak mulut di muka bumi, kian mahal minyak goreng.

Itu mirip dengan proyek etanol dari jagung: harus bersaing dengan mulut ternak. Jumlah ternak terus dikembangkan: lebih baik jagung untuk makanan ternak.

Tapi, dengan ditemukannya bensa, kita sudah lebih punya banyak pilihan untuk green energy. Bahkan, kalaupun kelak harga sawit jatuh, masih bisa untuk bensa.

Sawit untuk mulut manusia.

Jagung untuk mulut ternak.

Mulut menjadi pesaing abadi untuk green energy. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: