Berapa Kali Gunung Kerinci Meletus? Begini Ulasan Tentang Gunung Tinggi di Sumatera

Berapa Kali Gunung Kerinci Meletus? Begini Ulasan Tentang Gunung Tinggi di Sumatera

Gunung Kerinci--

LINGGAUPOS.CO.ID - Gunung Kerinci berada Provinsi Jambi merupakan gunung berapi bertipe stratovulcano yang masih aktif.

Gunung Kerinci Jambi ini terakhir kali erupsi pada tahun 2022.

Gunung yang  termasuk dalam daerah administratif Kabupaten Kerinci, Jambi ini  adalah gunung yang bergabung dalam barisan pegunungan Bukit Barisan.

Minimal, bila mengevaluasi dari Kota Padang, kamu harus pergi sepanjang 130 Kilometer menuju selatan.

BACA JUGA:Waspada Gunung Kerinci Jambi Erupsi Sembur Abu Awan Panas

Untuk capai puncak Gunung Kerinci yang mempunyai kawah selebar 400 x 120 mtr.

Memang  akan merasakan sedikit kesusahan, karena harus melalui hutan cagar alam dan perkebunan teh.

Minimal kamu bisa manfaatkan dua jalur yakni melalui  jalur Lubuk Gadang di lembah Liki, dan jalur Kayuaro.

Gunung Kerinci mempunyai ketinggian 3.805 mdpl atau yang paling tinggi di Indonesia bila tidak masukkan ‘Puncak Jayawijaya’ di Papua, bahkan juga gunung api paling tinggi di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Juara Kopi

Dari puncak yang lumayan tinggi itu kamu akan disuguhi panorama Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu, bahkan juga Samudera Hindia.

Gunung Kerinci sendiri digolongkan sebagai gunung api type strato dan berdasar catatan, gunung ini akhir kali meletus di tahun 2009.

Di cerita lain, kata Kerinci ini ada yang memberikan perkiraan kata ci-ci, yang maknanya anak Kunci. Dalam riwayat Tiang Bungkuk Panduko Rajo, berawal dari Cina.

Kunci ini pembuka rahasia Kerinci. Anak kunci ini raib di daerah sekitar Danau.

BACA JUGA:KASN Rekomendasikan Pemecatan ASN Layangan Putus di OKI

Betul tidaknya selama ini tidak bisa diutarakan.

Asal mula nama Kerinci sendiri masih diperdebatkan.

Ada yang mengatakan, kata Kerinci datang dari bahasa Tamil kurinji yakni nama semacam bunga yang cuman berada di daratan Tinggi.

Tetapi ada pula yang katakan nama Kerinci berawal dari kata, kering dan cair.

BACA JUGA:Wajah Bandit Pun Bisa Terdeteksi Kamera ETLE, Begitu Juga yang Selingkuh, Berikut Kegunaan Lainnya

Ini memang benar, kadang perkiraan cuaca tidak pas, karena curahan hujan tidak teratur.

Gunung Kerinci terdaftar meletus pertama kalinya di tahun 1838.

Letusan itu berawal dari kawah pusat Gunung Kerinci.

Minimal, sepanjang tahun 1800-an atau era ke 19, gunung ini sudah meletus sekitar 5 kali.

BACA JUGA:Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Memulai dari Rejang Lebong, ini Langkah Politiknya

Disamping itu, pada 19 Januari dan 18 Maret 1938, terjadi letusan preatik di kawah pusat yang membuat kerucut kecil di landasan kawah.

Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di pulau Sumatra dan gunung berapi tertinggi di Indonesia.

Gunung Kerinci terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, di Pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 3.805 mdpl.

Gunung ini juga menjadi batas antara wilayah Suku Kerinci dengan Etnis Minangkabau yang dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat, merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.

BACA JUGA:360 Mahasiswa dan Guru Honorer Terima Beasiswa dari Medco E&P Grissik

Pada puncak Gunung Kerinci, dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Kota Padang, dan Kota Bengkulu.

Bahkan Samudra Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas.

Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau.

Di sebelah timur terdapat Rawa Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatra. Di belakangnya terdapat Gunung Tujuh dengan kawah yang hampir tak tersentuh. (*)

BACA JUGA:Jadi Irup di MAN 1 Lubuklinggau, ini Pesan Kapolres Lubuklinggau

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber