Gunung Semeru Erupsi, 1.979 Warga Mengungsi, Awan Panas Hingga 19 Kilometer

Gunung Semeru Erupsi, 1.979 Warga Mengungsi, Awan Panas Hingga 19 Kilometer

Evakuasi yang dilakukan petugas terhadap warga pasca Gunungapi Semeru menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG), Minggu 4 Desember 2022--fin.co.id

BACA JUGA:Gempa Cianjur, Puluhan Orang Tewas, Ratusan Luka-luka, Korban Terus Bertambah

“Sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik. Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial,” katanya.

Gunung Api Semeru diketahui erupsi, Minggu, 4 Desember 2022, sekitar pukul 02. 46 WIB.

Hal ini ditunjukkan dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator yang lain.

“Sebagaimana yang dilaporkan sebelumnya, sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko),” terang Abdul.

BACA JUGA:Paripurna DPRD Musi Rawas Diinterupsi Minyak Goreng

Dia menjelaskan, Awan Panas Guguran (APG) tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 - 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.

“Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi,” katanya.

Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunungapi Semeru.

BACA JUGA:Pilkada Sebentar Lagi, Lily Maddari Istri Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Bilang Seperti ini

Sehubungan dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” jelasnya.

Di samping itu, sambung dia, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bnpn.go.id