Enam Isu Strategis Dibahas dalam Muktamar Muhammadiyah, Berikut Penjelasannya

Enam Isu Strategis Dibahas dalam Muktamar Muhammadiyah, Berikut Penjelasannya

Muktamar Muhammadiyah Ke-48 di Surakarta.-Foto : muhammadiyah.or.id-

Pemanfaatan etos berderma ini jika menjadi problematik jika tidak ditopang oleh kapasitas dan praktik manajerial yang baik, akuntabilitas, distribusi manfaat maka kerja filantropi ini bisa jadi hanya mendorong populisme yang cenderung menyimpang.

Isu Kelima Beragama yang Mencerahkan

BACA JUGA:Piala Dunia 2022: Tujuh Pemain ini yang Paling Ditunggu Aksinya

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius yang memiliki ketaatan beragama, mengaji, dan mempraktikkan ajaran agama dengan baik.

Namun, tingginya semangat mengaji belum sejalan dengan kualitas materi dan penyaji. Pengajian dan tabligh terkesan lebih memelihara tradisi dan kerutinan, yang miskin substansi, bahkan sebagian berubah menjadi pertunjukkan dan hiburan.

Kajian agama hendaknya diselenggarakan sebagai proses pencerahan agar umat memahami agama secara luas dan mendalam, serta agar agama menjadi sumber ajaran dan nilai-nilai yang menggerakkan dan memajukan umat.

Isu Keenam Autentisitas Wasathiyah Islam

BACA JUGA:Pinjam Motor untuk ke ATM, Ternyata Dijual di Facebook

Masyarakat Islam Indonesia memiliki jati diri Islam yang moderat, ramah, dan santun. 

Cara pandang beragama yang tengahan (wasathiyah) dengan mengedepankan paham dan sikap yang adil, ihsan, arif, damai, dan menebar rahmat baik dalam menyikapi perbedaan maupun membangun kehidupan beragama.

Setiap kelompok yang berbeda saling menghargai dan menjaga persatuan. 

Cara pandang yang menumbuhkan cara berpikir kritis, menghargai kelompok lain, dan toleransi (tasamuh) dalam melihat perbedaan dengan semangat persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah). (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: muhammadiyah.or.id