Angklung Jadi Google Doodle, Alat Musik Indonesia yang Terdaftar di UNESCO, Berikut Sejarahnya

Angklung Jadi Google Doodle, Alat Musik Indonesia yang Terdaftar di UNESCO, Berikut Sejarahnya

Google Doodle Angklung--

BACA JUGA:Cara Memakai Web Efaktur dan Manfaatnya untuk Bisnis

Selanjutnya, lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana, dan kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. 

Demikian pula pada saat pesta panen dan Seren Taun dipersembahkan permainan angklung. 

Pada penyajian angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong, Dongdang, dan Jampana (usungan pangan) juga sebagainya.

Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. 

BACA JUGA:Bansos PKH 2022 Cair Rp 750 Ribu Hari Ini, Cek Link Kemensos dan Login di Sini

Pada 1908, tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai dengan penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana.

Bahkan sejak 1966, Udjo Ngalagena, tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda, mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: